Manfaatkan Palapa Ring, Smartfren Perluas Pasar ke Indonesia Timur
PT Smartfren Telecom Tbk berencana ekspansi ke Indonesia ke bagian tengah dan timur mulai tahun 2019 dan 2020. Rencananya, perusahaan akan menyewa jaringan tulang punggung Palapa Ring.
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS - Operator telekomunikasi seluler PT Smartfren Telecom Tbk mempergunakan tahun 2019 dan 2020 sebagai waktu ekspansi ke Indonesia bagian tengah dan timur. Dalam rencana ekspansi ini, perusahaan akan menyewa jaringan tulang punggung Palapa Ring.
Vice President Technology Relations and Special Project PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), Munir Syahda Prabowo, di sela-sela uji coba 5G di kawasan industri Marunda Center, Bekasi, Senin (19/8/2019), menyampaikan hal itu.
Untuk ekspansi tahun 2019, Smartfren membangun pemancar berteknologi akses 4G di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Utara. Smartfren akan masuk terlebih dulu di Lombok, lalu menyebar ke titik lokasi lain di Nusa Tenggara Barat. Sementara di Sulawesi Utara, Smartfren pertama-tama membangun pemancar di Manado.
Terkait rencana perluasan tahun 2020, Munir menyebut, Kupang dan Labuan Bajo. Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan, pihaknya juga akan menyasar juga ke wilayah Maluku dan Papua. Soal alokasi belanja modal, keduanya enggan menyebut besaran nilai.
Rencana ekspansi sejalan dengan ambisi menambah jumlah pelanggan sampai 30 juta orang. Saat ini, total pelanggan masih di kisaran 18 juta orang.
Merza mengakui, sudah ada beberapa operator telekomunikasi seluler yang lebih dulu berkembang, baik di Indonesia bagian tengah maupun timur. Smartfren siap bersaing kualitas dan harga layanan dengan mereka.
Smartfren mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 2011. Dia menjelaskan, pada tahun itu pun, pasar telekomunikasi seluler, khususnya di Jawa, telah dilayani oleh beberapa operator, antara lain Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat Ooredoo.
Munir menambahkan, rencana perluasan jangkauan pasar ke Indonesia bagian tengah dan timur akan tetap mengandalkan sambungan ke jaringan tulang punggung Palapa Ring. Namun, saat ini, Smartfren masih menunggu integrasi sistem Palapa Ring paket barat, tengah, dan timur selesai.
Mengutip laporan keuangan semester I-2019, Smartfren membukukan pendapatan usaha senilai Rp 3,03 triliun, beban Rp 4,31 triliun, dan rugi Rp 1,28 triliun.