PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang sedang giat ekspansi akan menerbitkan instrumen Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Dana Investasi Infrastruktur (Dinfra). Jaminannya, aset ruas Jalan Tol Trans-Jawa.
Oleh
M CLARA WRESTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang sedang giat ekspansi akan menerbitkan instrumen Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Dana Investasi Infrastruktur (Dinfra). Jaminannya, aset ruas Jalan Tol Trans-Jawa.
”Dana yang ditargetkan Rp 1 triliun. KIK Dinfra ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, Jasa Marga meluncurkan KIK Dinfra Toll Road Mandiri-001 senilai Rp 423,5 miliar,” kata Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Penerbitan instrumen ini untuk memenuhi belanja modal Jasa Marga sebesar Rp 4,5 triliun. Pada semester I-2019, laba bersih Jasa Marga Rp 1,06 triliun atau tumbuh 1,4 persen secara tahunan.
Menurut Donny, penerbitan instrument ini untuk memenuhi belanja modal Jasa Marga sebesar Rp 4,5 triliun. Selain KIK Dinfra, Jasa marga juga mempertimbangkan untuk menerbitkan obligasi, tetapi masih menunggu waktu yang tepat.
”Sebenarnya, untuk mengandalkan pembiayaan dari perbankan masih bisa. Jasa Marga masih mendapatkan bunga 8-8,5 persen. Lagi pula, kami melihat pasar sedang cenderung turun sehingga belum menerbitkan obligasi,” kata Donny.
Donny menambahkan, jika akan menerbitkan obligasi, dana yang diharapkan sebesar Rp 1 triliun-Rp 2 triliun.
”Kami akan menghitung instrumen yang lebih efisien dan tepat waktu,” katanya.
Pada semester I-2019, Jasa Marga membukukan pendapatan jalan tol sebesar Rp 4,74 triliun atau tumbuh 9,2 persen secara tahunan.
Aset Jasa Marga sebesar Rp 89,67 triliun pada akhir Juni 2019 atau meningkat 8,8 persen dibandingkan dengan akhir 2018. Pertumbuhan aset ini karena tambahan pengoperasian jalan tol baru. Pada semester I-2019, laba bersih Jasa Marga Rp 1,06 triliun atau meningkat 1,4 persen secara tahunan.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan pada tahun ini, Jasa Marga akan mengoperasikan tiga ruas jalan tol, yakni Jakarta-Cikampek Layang, Balikpapan-Samarinda, dan Seksi IV dan V Pandaan-Malang. Untuk ruas Jakarta-Cikampek Layang, diperkirakan bisa dioperasikan pada akhir tahun. Namun, tarifnya belum ditentukan karena masih menunggu keputusan pemerintah.
Dwimawan menambahkan, sampai dengan akhir 2017, Jasa Marga hanya mengoperasikan jalan tol sepanjang 680 kilometer (km). Namun, pada 2018, Jasa Marga mengoperasikan 1.000 km. Tahun ini ditargetkan mengoperasikan 1.200 km.
Selain membangun jalan tol, Jasa Marga juga berupaya meningkatkan kinerja operasional. Pada layanan transaksi, Jasa Marga akan menggunakan mobile reader pada saat antrean di gerbang dan implementasi oblique approach booth atau gardu miring.