Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, berharap bisa menjadi destinasi pariwisata prioritas. Jika saat ini ada 10 destinasi prioritas, Kotawaringin Barat ingin menjadi destinasi prioritas ke-11.
Oleh
M Clara Wresti
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, berharap bisa menjadi destinasi pariwisata prioritas. Jika saat ini ada 10 destinasi prioritas, Kotawaringin Barat ingin menjadi destinasi prioritas ke-11.
”Kami punya banyak destinasi unggulan, seperti Taman Nasional Tanjung Puting di mana ada spesies orangutan yang dilindungi. Selain itu, budaya dan alam, seperti pantai, juga mendukung,” kata Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah saat peluncuran Bank Kalteng-Sriwijaya Air Group oRUNgutan 2019 di hanggar Garuda Maintenance Facility, Tangerang, Senin (26/8/2019).
Pada 2018, jumlah wisatawan yang datang ke Kotawaringin Barat mencapai 180.000 orang, baik turis asing maupun lokal. Menurut Nurhidayah, saat ini Kotawaringin sudah mulai didatangi turis-turis yang menggunakan perahu wisata (yacht) dan kapal pesiar (cruise). ”Bulan Oktober nanti akan datang pula kapal pesiar dari Eropa dengan tujuan Taman Nasional Tanjung Puting,” ujarnya.
Tahun ini, jumlah wisatawan yang datang diharapkan bertambah lagi 50.000 orang sehingga bisa mencapai 230.000 orang. Salah satu acara yang diharapkan bisa mendongkrak kenaikan jumlah kunjungan ini adalah acara Bank Kalteng-Sriwijaya Air Group oRUNgutan 2019 yang akan diselenggarakan pada 27-29 September 2019 di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Direktur Niaga PT Sriwijaya Air Group Joseph K Dajoe Tendean mengatakan, acara Bank Kalteng-Sriwijaya Air Group oRUNgutan 2019 merupakan lanjutan dari kegiatan Sriwijaya menyangkut aspek corporate environmental responsibility (CER).
Akan tetapi, acara tersebut juga menjadi ajang pariwisata di mana paket-paket wisata telah disiapkan. ”Ada tiga paket yang disediakan, bisa paket lengkap selama tiga hari, paket satu hari, atau paket lomba larinya saja. Untuk paket tiga hari, wisatawan, selain ikut lomba lari juga bisa mengunjungi Taman Nasional Tanjung Puting,” kata Joseph.
Jumlah peserta yang ditargetkan 2.500-3.000 orang. ”Diharapkan, peserta datang tidak hanya dari Pangkalan Bun dan sekitarnya, tetapi juga datang dari luar Kalimantan Tengah. Saat ini, baru 400 peserta yang mendaftar. Kami berharap peserta yang mendaftar bisa melebihi target karena uang penjualan dari acara ini akan didonasikan pada upaya pelestarian orangutan di Taman Nasional Tanjung Puting,” ujar Joseph.
Kepala Subdirektorat Pengawetan Jenis Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sri Mulyani mengatakan, menurut Population and Habitat Viability Assessment, habitat orangutan pada 2016 sebagian besar tidak berada di wilayah konservasi. ”Sekitar 78 persen populasi orangutan berada di perkebunan, hutan produksi, dan sebagainya, di luar wilayah konservasi,” kata Sri.
Habitat orangutan saat ini hanya berada di Sumatera sebanyak 14.630 individu dan di Kalimantan 57.350 individu. Mereka berada di 52 metapopulasi dengan luas habitat 181.692 kilometer persegi. Namun, proyeksi vialibitas atau kelestarian orangutan hanya tinggal 59-38 persen metapopulasi yang akan lestari dalam 100-500 tahun ke depan.
”Jadi, ikut campur dari semua pemangku kepentingan untuk melestarikan orangutan sangat diharapkan,” kata Sri.
Untuk memperluas kampanye peduli lingkungan kepada seluruh masyarakat, Sriwijaya Air Group pun menyematkan logo event Bank Kalteng Sriwijaya Air Group oRungutan 2019 dan gambar orangutan pada badan pesawat Sriwijaya Air dan NAM Air.
Selain Bank Kalteng dan Traveloka yang menjadi sponsor utama serta official ticket partner, event Bank Kalteng-Sriwijaya Air Group oRUNgutan 2019 ini juga didukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Taman Nasional Tanjung Puting, Orangutan Foundation International (OFI), Jakarta Animal Aid Network (JAAN), dan WWF Indonesia.