Pergantian nama dan bidang usaha yang dilakukan PT Trada Alam Minera Tbk membuat kinerja keuangan perseroan menjadi lebih solid. Perseroan yang semula bernama PT Trada Maritime Tbk ini, semula mengelola bisnis angkutan pelayaran laut. Namun, berubah menjadi PT Trada Alam Minera Tbk yang bergerak di sektor pertambangan batu bara.
Sepanjang paruh pertama 2019, laba usaha perseroan sebesar Rp 165,61 miliar, atau meningkat 30,91 persen secara tahunan. Berdasarkan data yang dikutip Rabu (28/8/2019), laba sebelum pajak melesat menjadi Rp 93,01 miliar dibandingkan per Juni 2018 yang sebesar Rp 7,91 miliar.
Lonjakan laba sebelum pajak disebabkan selisih kurs sebesar Rp 8,28 miliar pada semester I-2019. Sebaliknya, pada semester I-2018, perusahaan mengalami rugi kurs Rp 22,73 miliar.
"Awalnya, penggantian nama itu karena PT Trada Maritime Tbk berniat mengakuisisi sebuah perusahaan pertambangan. Akhirnya, aksi korporasi tersebut mendorong kami untuk mengganti nama perusahaan kendati tanpa perubahan kode sahamnya, yaitu TRAM," kata Direktur Utama TRAM Soebianto Hidayat di Jakarta, Selasa (27/8/2019).
Perubahan itu, kata Soebianto, disetujui oleh para pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan di Jakarta pada Kamis (18/10/2017).
Setelah penggantian nama tersebut, tepatnya di sepanjang periode Januari-Juni 2019, kinerja keuangan semakin solid dan saham-sahamnya juga aktif diperdagangkan di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Pengelolaan bisnis pun kini dilakukan lebih efisien," kata Soebianto.
Sepanjang Januari-Juni 2019, kinerja perseroan tampak semakin kuat. Hal itu terlihat dari pendapatan yang dibukukan sebesar Rp 2,11 triliun, atau naik 63,57 persen, dibandingkan di periode yang sama pada 2018 sebesar Rp 1,29 triliun. Kenaikan tersebut mendorong lonjakan laba kotor perseroan sebesar 114,13 persen menjadi Rp 367,08 miliar dibandingkan per Juni 2018 sebesar Rp 171,43 miliar.
Selain itu, per Juni 2019, beban keuangan TRAM turun menjadi Rp 83,69 miliar, dibandingkan pada semester I-2018 yang sebesar Rp 111,49 miliar.
Pada semester I-2019, perusahaan membukukan laba Rp 44,75 miliar, meningkat 89,94 persen secara tahunan. Peningkatan laba ini diharapkan berlangsung hingga akhir tahun ini,