Restock, usaha rintisan yang memberikan pinjaman produktif kepada usaha mikro, kecil, dan menengah milik Cerita Investasi Amanah Pte Ltd, mendapat kucuran dana dari PT Media Kapital Nusantara. Kedua perusahaan itu sepakat mengucurkan dana hingga Rp 200 miliar untuk pengembangan Restock yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan melalui surat edaran sejak 7 Agustus 2019.
Oleh
M CLARA WRESTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Restock, usaha rintisan yang memberikan pinjaman produktif kepada usaha mikro, kecil, dan menengah milik Cerita Investasi Amanah Pte Ltd, mendapat kucuran dana dari PT Media Kapital Nusantara. Kedua perusahaan itu sepakat mengucurkan dana hingga Rp 200 miliar untuk pengembangan Restock yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan melalui surat edaran sejak 7 Agustus 2019.
”Kerja sama ini dilakukan untuk mendukung upaya anak muda yang berbisnis kreatif di industri ritel dan e-dagang,” kata Muhammad Farid Andika, CEO sekaligus Founder Restock, di Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Cerita Investasi Amanah Pte Ltd (CIA) adalah sebuah perusahaan investasi yang dimiliki sekelompok anak muda Indonesia yang berpengalaman di industri keuangan dan mode ritel.
CIA memiliki saham mayoritas di PT Cerita Teknologi Indonesia, perusahaan yang menyediakan platform peer to peer lending di Indonesia bernama Restock. Melalui platform Restock.id, perusahaan memberikan pinjaman produktif kepada UMKM melalui model bisnis pendanaan berbasis persediaan barang jadi.
Adapun PT Media Kapital Nusantara (MKN) adalah perusahaan yang fokus dalam bidang konsultasi manajemen pada sektor-sektor strategis untuk kebutuhan masyarakat dan industri kreatif. Selain itu, PT MKN juga memberikan jasa konsultasi untuk restrukturisasi bisnis, pre-IPO, serta merger dan akuisisi.
Menurut Farid, saat ini banyak UMKM kreatif di industri ritel dan e-dagang yang berpotensi tinggi untuk mengembangkan produk dan industri dalam negeri. Namun, mereka memiliki kesulitan memperoleh akses pendanaan melalui lembaga keuangan karena belum memenuhi kriteria pemberian kredit dan keterbatasan aset.
”Restock mengembangkan sebuah model bisnis untuk membantu UMKM yang bergerak di industri ritel dan e-dagang dalam memanfaatkan persediaan barang jadi mereka sebagai jaminan untuk pendanaan usaha,” kata Farid.
Untuk pembiayaan, Farid mengatakan lebih mengutamakan pendanaan UMKM kreatif, terutama bagi generasi milenial. ”Restock berusaha untuk melakukan disrupsi dalam industri pendanaan UMKM. Restock melakukan sistem penilaian kredit yang dapat menekan risiko kredit UMKM dengan aset terbatas sehingga bisa mendapatkan akses kepada pendanaan di luar bank,” ujarnya.
Dengan menggunakan kemajuan sistem teknologi dan informasi serta tim yang memiliki dasar ilmu perbankan, sistem penilaian kredit Restock dititikberatkan pada data perputaran barang yang disimpan di dalam gudang dan pusat pengiriman untuk usaha e-dagang.
Dengan data tersebut, Restock dapat menilai secara obyektif nilai barang yang dimiliki UMKM tersebut sehingga bisa memberikan pinjaman dengan menggunakan jaminan persediaan barang jadi.
”Jaminan barang jadi cenderung lebih mudah dilikuidasi daripada jaminan aset tradisional seperti tanah dan bangunan,” ujar Farid.
Selain itu, Restock bekerja sama dengan pelaku usaha lain dalam ekosistem e-dagang, seperti payment gateway dan warehouse provider, sehingga dapat melakukan pengamanan yang lebih menyeluruh dengan menjaga sistem pembayaran, pergudangan, dan pengiriman barang.
PT MKN berharap dapat mendukung visi Restock, tidak hanya meningkatkan inklusi keuangan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi investor membantu mengembangkan UMKM kreatif.
”Platform Restock menjadi tempat menyalurkan dana investasi sebagai pinjaman produktif kepada UMKM yang berpotensi di seluruh Indonesia,” kata CEO & Founder PT MKN Eldin Rizal Nasution.