JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Pariwisata mengimbau wisatawan mengikuti instruksi dan terus memperbarui informasi dari media resmi pemerintah terkait peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Guntur Sakti, Senin (16/9/2019), di Jakarta, mengatakan, industri pariwisata Indonesia erat kaitannya dengan wisata alam. Kabut asap merupakan tragedi yang terkait dengan kerusakan alam akibat kebakaran hutan. Peristiwa ini memprihatinkan dan berpotensi mengganggu kinerja industri pariwisata nasional.
Dia mengemukakan, sampai sekarang, Kemenpar mencatat, sudah ada sejumlah laporan pembatalan perjalanan akibat kabut asap di Provinsi Riau. Oleh karena itu, tim Kemenpar memantau perkembangan peristiwa itu sambil terus berkoordinasi dengan pihak terkait.
”Selain sektor industri pariwisata, aktivitas dan kesehatan masyarakat setempat juga terganggu,” kata Guntur.
Dia menjelaskan, wisatawan yang hendak berlibur ke Provinsi Riau atau provinsi-provinsi lain di Kalimantan diharapkan tidak terganggu karena mereka bisa mengalihkan tujuan mereka ke destinasi lain di Indonesia.
Kabut asap pekat dari kebakaran hutan dan lahan telah melumpuhkan operasionalisasi empat bandara di Kalimantan. Penutupan operasionalisasi bandara yang terjadi pada Minggu (15/9/2019) berdampak sedikitnya terhadap 99 penerbangan serta keterlambatan dan pengalihan puluhan penerbangan lain. Penutupan dilakukan karena jarak pandang hanya berkisar 500 meter.
Di Kalimantan, empat bandara yang ditutup meliputi Bandara Kalimarau Berau (Kalimantan Timur), Bandara Juwata Tarakan (Kalimantan Utara), Bandara APT Pranoto Samarinda (Kalimantan Timur), dan Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru (Kalimantan Selatan).
Mengutip data di laman Pemerintah Provinsi Riau, kunjungan wisatawan mancanegara sekitar 91.484 pada 2017. Jumlah ini melebihi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Riau yang sebanyak 54.388 kunjungan. Kemudian, pada 2018, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara naik menjadi 146.935 orang. Realisasi ini melampaui target RPJMD yang sebanyak 79.000 orang.
Adapun pergerakan wisatawan nusantara di Provinsi Riau sepanjang 2018 tercatat sekitar 6.823.676 pengunjung.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat, pada 2018, total kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 70.578 atau naik 20,66 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebanyak 58.492 orang. Sementara jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Kalimantan Tengah sekitar 38.610 orang pada 2018 atau meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebanyak 26.159 orang.
Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro, dalam siaran pers, Minggu pukul 18.00, menyebutkan, sebanyak 81 penerbangan di bawah maskapai Lion Air Group batas terbang, 19 penerbangan mengalami keterlambatan kurang dari 60 menit, 24 penerbangan terlambat 60-180 menit, dan 7 penerbangan terlambat lebih dari 180 menit. Selain itu, ada 14 penerbangan yang mengalami keterlambatan dengan keterangan sampai pemberitahuan lebih lanjut.