PT Pelita Samudera Shipping Tbk akan melepas 402.688.000 lembar saham atau 8 persen dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk menambah satu kapal kargo curah.
Oleh
M CLARA WRESTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Pelita Samudera Shipping Tbk akan melepas 402.688.000 lembar saham atau 8 persen dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Dana yang terkumpul dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk menambah satu kapal kargo curah (motor vessel/MV) sehingga jumlah keseluruhan armada menjadi enam MV.
”Kapal ini merupakan kapal bekas dari Jepang buatan tahun 2009. Nilai kapal ini 7.525 juta dollar AS. Dari kas internal dikeluarkan 20 persen dan yang 80 persen dibayar dari penjualan saham ini,” kata Direktur Utama PSSI Irawan Ibarat seusai paparan publik di Jakarta, Senin (16/9/2019).
Saham yang diusulkan telah dihargai akan diterbitkan dengan harga minimum Rp 211 per saham.
Menurut Irawan, kebutuhan kapal sangat penting karena permintaan terhadap angkutan komoditas masih tinggi. Penambahan kapal ini merupakan yang keempat sepanjang tahun ini. ”Harga komoditas memang berfluktuasi. Namun, kebutuhan pengangkutan tetap, bahkan cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan,” kata Irawan.
Pembelian kapal, tambah Irawan, karena perusahaan memiliki prospek dari beberapa pelanggan potensial untuk kapal MV dengan kapasitas 28.000 DWT, salah satunya untuk pengangkutan batubara dan klinker (bahan utama pembuatan semen). ”Kami juga sudah mulai mengangkut nikel. Bahkan, karena pelarangan ekspor nikel mentah mulai tahun 2020, pengiriman nikel ke luar negeri selama empat bulan terakhir 2019 diperkirakan akan meningkat tinggi,” ujar Irawan.
Pendapatan sewa berjangka perseroan per 30 Juni 2019 naik 100 persen menjadi 3,5 juta dollar AS dari 1,7 juta dollar AS per 30 Juni 2018. ”Dengan kinerja bisnis yang solid dan diversifikasi aliran pendapatan yang berbeda, kami menargetkan pendapatan sewa berjangka naik 338 persen pada 2019 dibandingkan dengan 2018,” ucap Irawan.
Dengan perpanjangan kontrak jangka panjang pada semester II-2019 sekitar 27,7 juta dollar AS dengan beberapa petambang batubara, perusahaan optimistis bisa meningkatkan pertumbuhan pendapatan sekitar 25 persen pada 2019 menjadi 79,3 juta dollar AS.
Selain pembelian armada MV pada 2019, Direktur Harry Tjhen mengatakan, PSSI juga berencana membeli 2 set baru kapal tunda dan tongkang pada semester II-2019. Kapasitas pengangkutan MV meningkat hampir delapan kali lipat sebesar 234.000 DWT dari 31.000 DWT pada awal 2018. Dengan penambahan armada kapal pada 2019, total pertumbuhan aset diproyeksikan meningkat 32 persen dari 2018.
”Kami juga sudah menerapkan penggunaan biodiesel B20 untuk semua kapal kami. Perawatan kapal terus dilakukan dengan baik agar produktivitas tetap terjaga,” kata Harry.