Harga jual gabah petani di Malang, Jawa Timur, melonjak. Untuk gabah kering panen saat ini mencapai Rp 4.600 per kilogram dan Rp 5.600 per kg untuk gabah kering giling.
Oleh
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS - Harga jual gabah petani di Malang, Jawa Timur melonjak. Untuk gabah kering panen saat ini mencapai Rp 4.600 per kilogram dan Rp 5.600 per kg untuk gabah kering giling. Angka ini lebih tinggi dari satu bulan lalu yang masih Rp 4.300 per kg untuk gabah kering panen dan Rp 5.200 untuk gabah kering giling.
Pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Malang Ali Masjudi, Rabu (Rabu (18/9/2019) mengatakan, ini merupakan harga gabah tertinggi selama tahun 2019. “Penyebabnya karena stok mulai berkurang memasuki akhir masa panen sehingga harga naik per September ini,” ujarnya.
Saat ini petani masih panen untuk padi yang ditanam pada Juni-Juli. Selain panen, sebagian petani saat ini tengah melakukan penyemaian dan sisanya sudah ada yang tanam sejak satu bulan lalu, khususnya mereka yang memiliki sawah di daerah irigasi teknis.
Sedangkan untuk lahan pertanian yang mengandalkan irigasi nonteknis masih menunggu hujan yang diperkirakan mulai turun intensif pada Bulan November.
Dari pantauan di lapangan, petani yang telah memulai tanam sejak satu bulan lalu berada di beberapa daerah, seperti Kecamatan Kepanjen, Pakisaji, dan Singosari. Sedangkan untuk sawah di wilayah lainnya masih dibiarkan belum diolah.
Penyebabnya karena stok mulai berkurang memasuki akhir masa panen sehingga harga naik per September ini, ujar Ali Masjudi
Luas lahan pertanian di Kabupaten Malang mencapai 45.888 hektar. Dari jumlah tersebut, 42.739 hektar (ha) di antaranya merupakan sawah irigasi teknis dan sisanya 3.149 ha irigasi nonteknis (data Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang tahun 2016).
Adapun sawah dengan irigasi teknis terluas berada di Kecamatan Gondanglegi yang mencapai 2.969 ha, Pagelaran 2.650 ha, dan Kepanjen 2.152 ha. Adapun sawah nonirigasi teknis terluas ada di Kecamatan Kalipare 1.272 ha dan Gedangan 761 ha. Malang memiliki 33 kecamatan yang tersebar di dataran rendah dan tinggi.
Selain pasokan yang mulai berkurang akibat panen berakhir, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang Nasri Abdul W, mengatakan, tingginya harga gabah saat ini tidak terlepas dari rendemen yang tinggi akibat kemarau. Pemanasan yang bagus selama kemarau membuat rendemen gabah bagus, yakni antara 57-60 persen.
Masih wajar
Nasri sendiri menganggap kenaikan harga ini wajar. Dia juga belum bisa memberikan data terbaru soal luasan dan produksi panen di Kabupaten Malang dengan alasan masih dihitung. Namun, saat ini Nasri memerkirakan ada surplus beras sekitar 7.700 ton.
Pemerintah Kabupaten Malang sendiri menargetkan tahun ini bisa surplus beras 78.000-80.000 ton. Angka ini lebih besar dari tahun 2018. Tahun lalu Kabupaten Malang surplus beras 78.041 ton. Saat itu, produksi gabah mencapai 510.000 ton.
Adapun selama 2019, sejak Januari hingga Mei, produksi beras di Kabupaten Malang mencapai 255.602 ton. Angka ini lebih besar dari kebutuhan selama satu tahun yang mencapai 234.167 ton.