Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan, salah satunya melalui pengembangan aero sport atau olahraga dirgantara.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan, salah satunya melalui pengembangan aero sport atau olahraga dirgantara. Selain Kabupaten Semarang, sejumlah daerah lain seperti Karanganyar, Kebumen, dan Batang dinilai potensial.
Kepala Seksi Pengembangan Pasar Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng Tanti Apriani, mengatakan, sejauh ini, Telomoyo Cup di Kabupaten Semarang menjadi yang paling berkembang. Memasuki tahun ke lima, kompetisi gantole itu diikuti peserta dari luar negeri.
"Telomoyo Cup menjadi yang utama dikembangkan. Selain dekat dengan Borobudur, juga telah diselenggarakan kelima kalinya," kata Tanti di sela-sela seminar internasional "Pengembangan Pariwisata Berbasis Aero Sport" di Bandungan, Kabupaten Semarang, Kamis (19/9/2019).
Telomoyo Cup menjadi yang utama dikembangkan. Selain dekat dengan Borobudur, juga telah diselenggarakan kelima kalinya, kata Tanti
Telomoyo Cup digelar pada 15-22 September 2019. Sebanyak 43 peserta, termasuk dari Jerman dan Jepang, ambil bagian pada kompetisi itu. Mereka meluncur dari puncak Gunung Telomoyo (1.894 meter di atas permukaan laut) dan mendarat di Desa Sraten, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
Selain Telomoyo Cup, telah berkembang juga kegiatan olahraga dirgantara di Bukit Kemuning, Kabupaten Karanganyar. Menurut Tanti, baik Kabupaten Semarang maupun Karanganyar nantinya diharapkan menjadi percontohan bagi daerah-daerah lain dalam pengembangan olahraga dirgantara.
"Sebenarnya, skala lokal juga sudah mulai seperti di Kabupaten Kebumen dan Batang. Banyak daerah-daerah di Jateng yang potensial. Bahkan, Kepulauan Karimunjawa pun bisa karena ada area perbukitan. Penting juga terkait bagaimana menjual ini agar diminati wisatawan mancanegara," kata Tanti.
Pengembangan pariwisata berbasis olahraga dirgantara nantinya diharapkan terus meningkatkan jumlah kunjungan wisata di Jateng. Menurut data Disporapar Jateng, jumlah wisatawan di provinsi tersebut pada 2018 yakni 48,9 juta orang atau meningkat dari 2017 yang 40,1 juta orang.
Pengembangan landasan
Sekretaris Jenderal Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), Marsekal Pertama TNI Basuki Rochmat, menuturkan, Telomoyo Cup merupakan ajang yang didukung oleh Pemkab Semarang. Ke depan, ia berharap adanya pengembangan seperti adanya landasan yang lebih baik di Desa Sraten.
Menurut Basuki, kompetisi seperti Telomoyo Cup juga dapat diselenggarakan di berbagai daerah lain. "Ke depan, kami sikapi bersama agar aero sport di akan semakin berkembang. Tak hanya terkait olahraga, tetapi juga pada sisi pariwisata. Aero sport bisa dikembangkan di banyak daerah," katanya.
Direktur Destinasi Pariwisata Badan Otorita Borobudur, Agustin Peranginsngin, mengatakan, Borobudur telah menjadi satu dari lima destinasi super prioritas, bersama Danau Toba (Sumatera Utara), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara).
Cakupan pengembangan Borobudur termasuk sejumlah berbagai destinasi lain di Jateng. "Jateng memiliki gunung dan pantai sebagai keunggulan. Karena itu, selanjutnya adalah bagaimana memasarkan ini semua. Seluruh pemangku kepentingan mesti bergerak bersama," ujar Agustin.