Tren Teknologi Digital Memengaruhi Industri Konten
Pertemuan anggota Asia Content Business Summit 2019 menghasilkan pernyataan bersama untuk memajukan industri konten di wilayah Asia, sejalan dengan tren pesatnya konsumsi konten yang dipengaruhi oleh teknologi digital.
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pertemuan anggota Asia Content Business Summit 2019 menghasilkan pernyataan bersama untuk memajukan industri konten di wilayah Asia. Pernyataan bersama ini sejalan dengan tren pesatnya konsumsi konten yang dipengaruhi oleh teknologi digital.
Deputi Hubungan Antarlembaga dan Wilayah Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Endah Wahyu Sulistianti, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (21/9/2019), menyebutkan, pernyataan bersama antaranggota forum Asia Content Business Summit (ACBS) menyangkut kerja sama praproduksi sampai promosi konten di Asia.
Pernyataan bersama ini merupakan hasil pertemuan anggota yang berlangsung sejak Kamis (19/9/2019) dan berakhir Sabtu (21/9/2019), di Hotel Sultan, Jakarta. ”Para anggota ACBS sepakat menghubungkan pemerintah, lembaga pendidikan, dan pelaku industri agar bersama membesarkan industri konten di Asia. Upaya yang harus ditingkatkan mulai dari pelatihan sampai promosi,” ujar Endah.
ACBS merupakan forum yang mempertemukan pembuat kebijakan, pelaku ekonomi kreatif, komunitas, akademisi, dan media. ACBS digagas oleh Pemerintah Jepang dan bekerja sama dengan entitas pelaku industri perfilman, seperti Salons Film Hong Kong, pada 2009. Indonesia baru bergabung tahun 2017.
Saat ini, para sineas bukan semata-mata memproduksi film, melainkan juga konten.
Chairman Salons Film Hong Kong Fred Wang, saat pembukaan ACBS, Jumat (20/9/2019) siang, memandang, saat ini, para sineas bukan semata-mata memproduksi film, melainkan juga konten. Pada masa mendatang, produksi segala jenis konten akan membesar.
”Internet memungkinkan konsumsi konten semakin mudah. Industri telekomunikasi amat berperan dalam pembangunan infrastruktur jaringan,” ujarnya.
Director of Media and Content Division, Ministry of Economic, Trade, and Industry Japan, Mika Takagi mempunyai pandangan senada. Tren teknologi digital menggeser cara konsumen mengonsumsi film dari bioskop ke semua platform komunikasi.
”Kita juga tidak lagi berbicara era media, melainkan era konten. Film masuk bagian dari konten,” katanya.
Menurut Mika, Asia merupakan pasar konten yang besar. Produksi konten berkualitas bukan satu-satunya tantangan. Pelaku industri harus menghadapi pengendalian kebebasan berpendapat dari pemerintah dan ancaman pembajakan.