Jalinan kemitraan antara lembaga pemerintah dan swasta dapat mendukung perkembangan dan transformasi industri. Hal ini dijalankan Singapura yang menjadikan manufaktur sebagai salah satu pilar penting ekonomi.
Oleh
CYPRIANUS ANTO dari Singapura
·2 menit baca
SINGAPURA, KOMPAS — Jalinan kemitraan antara lembaga pemerintah dan swasta dapat mendukung perkembangan dan transformasi industri. Hal ini dijalankan Singapura yang menjadikan manufaktur sebagai salah satu pilar penting ekonomi.
”Manufaktur berkontribusi sekitar 21 persen terhadap produk domestik bruto,” kata Executive Director Science and Engineering Research Council Agency for Science, Technology, and Research (A*STAR) Hazel Khoo di Singapura, Selasa (1/10/2019).
Hazel Khoo menyampaikan hal itu saat memberi pengantar mengenai A*STAR di sela-sela kunjungan sejumlah media dari beberapa negara ke Advanced Remanufacturing and Technology Centre (ARTC). Kunjungan media ini merupakan rangkaian kegiatan menjelang penyelenggaraan Industrial Transformation Asia Pacific (ITAP) 2019.
Menurut rencana, ITAP 2019 digelar pada 22-24 Oktober 2019 di Singapore Expo & Max Atria, Singapura.
Hazel Khoo menambahkan, ARTC diinisiasi A*STAR yang bermitra dengan Nanyang Technological University (NTU). ARTC beranggotakan konsorsium yang terdiri dari perusahaan multinasional global hingga perusahaan skala kecil dan menengah.
Strategic Development Director ARTC Bertil Brandin menambahkan, ARTC berupaya menjembatani kesenjangan penelitian dan industri. ”Melalui kerja sama, kami dapat mencari solusi,” katanya.
Selain ke ATRC, jurnalis juga diajak mengunjungi ABB Global Digital Solutions Centre of Manufacturing Plant Embedding Industry 4.0 (I4.0) Solutions.
Vice President Corporate Communications Singapore and South-East Asia ABB Piera Man memaparkan arti penting penguatan komitmen dan hubungan yang mencakup berbagai aspek. Aspek tersebut antara lain transformasi industri, kapabilitas digital, konektivitas, kemitraan terkait inovasi dan pertumbuhan, serta upaya memperdalam hubungan internasional.
Sementara CEO SingEx Holdings Aloysius Arlando menuturkan, peserta dari sejumlah negara akan meramaikan ITAP 2019. Sekitar 350 peserta dari 30 negara dan delapan paviliun negara akan mengikuti gelaran tersebut.
Tahun lalu, ITAP diikuti 266 peserta dari 23 negara dan lima paviliun nasional.
Chairman of Managing Board of Deutsche Messe Jochen Koeckler mengatakan, Industri 4.0 dan transformasi industri merupakan hal penting di banyak negara. ”Digital itu tanpa batas. Kolaborasi merupakan hal penting,” katanya.