Indosat Jual Menara untuk Penuhi Kebutuhan Dana Perusahaan
Operator telekomunikasi seluler PT Indosat Tbk menjual 3.100 menara, yang hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan.
Oleh
MEDIANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Operator telekomunikasi seluler PT Indosat Tbk menjual 3.100 menara, yang hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan. Langkah ini juga untuk mempercepat rencana perusahaan dalam menyediakan jaringan 4G LTE dan perbaikan layanan serta menambah modal.
PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) ditetapkan sebagai pemenang tender penjualan 3.100 menara telekomunikasi milik Indosat Ooredoo. Miratel memenangi 2.100 menara, sedangkan Protelindo 1.000 menara. Total transaksi, sudah termasuk sewa balik menara, senilai Rp 6,39 triliun.
Pembayaran dalam bentuk tunai diupayakan tuntas sebelum akhir tahun ini, yang antara lain tergantung pada persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, 21 November. Indosat Ooredoo akan menyewa menara-menara yang dijual tersebut 10 tahun.
President Director sekaligus CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama, di sela-sela peluncuran program tanggung jawab korporasi Internet 1O1, Selasa (15/10/2019), di Jakarta, menyebutkan, perusahaan berupaya memperoleh pendanaan untuk belanja modal melalui kas internal, pinjaman komersial dan obligasi, serta divestasi aset non-utama. ”Kami menginisiasi rencana investasi signifikan sepanjang 2019-2021 yang sejalan dengan pertumbuhan pasar dan tujuan transformasi perusahaan,” ujarnya.
Dia menekankan, penjualan menara telekomunikasi sebagai keputusan strategis perusahaan dan tidak ada hubungannya dengan persoalan efisiensi ongkos operasional infrastruktur. ”Harga transaksi jual beli menara telekomunikasi berasal dari kesepakatan baik kami dengan Miratel ataupun Protelindo,” ujarnya.
Mengutip info memo, Indosat Ooredoo membukukan pendapatan Rp 12,29 triliun pada semester I-2019 atau naik 11 persen dibandingkan dengan semester I-2018. Beban perusahaan sekitar Rp 11,49 triliun pada semester I-2019 atau meningkat 9,1 persen secara tahunan. Peningkatan beban terutama dari depresiasi dan amortisasi, beban umum dan administrasi, beban penyelenggaraan jasa, serta beban pemasaran.
Indosat Ooredoo juga membukukan beban biaya Rp 1,274 triliun, naik Rp 170,8 miliar atau 15,5 persen lebih tinggi dibandingkan dengan semester I-2018. Hal ini disebabkan kenaikan biaya keuangan dalam kewajiban sewa.
Indosat Ooredoo membukukan rugi bersih Rp 331,9 miliar atau turun 55,2 persen. Penyebab utamanya, pertumbuhan pendapatan yang pulih.
Kepala Riset Bahana Sekuritas Lucky Ariesandi berpendapat, hasil penjualan menara akan membantu tambahan modal perusahaan. Apalagi, perusahaan itu sedang membutuhkan banyak pendanaan untuk mengejar kesenjangan jangkauan layanan dengan operator lain, terutama Telkomsel dan XL Axiata.
Mitratel adalah anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi. Dalam siaran pers pada hari yang sama, Telkom menyebutkan, Mitratel mengelola lebih dari 13.700 unit menara telekomunikasi di berbagai daerah. Pembelian 2.100 unit menara Indosat Ooredoo merupakan salah satu langkah Mitratel menjadi pemain terbesar di industri menara telekomunikasi di Indonesia.
Direktur Wholesale and International Service Telkom Edwin Aristiawan menuturkan, bisnis menara telekomunikasi masih menjanjikan. Operator telekomunikasi masih terus memperluas jangkauan layanan dan kualitas jaringan.
”Kehadiran teknologi akses seluler 5G di Indonesia akan meningkatkan kebutuhan menara telekomunikasi. Hal ini sudah terjadi di sejumlah negara yang mulai mengimplementasikan layanan 5G,” kata Edwin.
Analis MNC Sekuritas Victoria Yenny, yang dihubungi terpisah, berpendapat, penjualan menara bisa menjadi salah satu sumber pendanaan bagi perusahaan telekomunikasi seluler. Sumber lain yang sebenarnya bisa dipakai memperoleh permodalan adalah berutang, tetapi operator harus menjaga agar rasio utang terhadap ekuitas maksimal 2,5 sampai tiga kali.