Perusahaan penyedia platform komunikasi digital Supertext asal Swedia bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia menyediakan kanal komunikasi dan informasi untuk komunitas nelayan dan pembudidaya.
Oleh
BM Lukita Grahadyarini
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan penyedia platform komunikasi digital Supertext asal Swedia bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia menyediakan kanal komunikasi dan informasi untuk komunitas nelayan dan pembudidaya. Aplikasi komunikasi berbasis teknologi 2G ini diharapkan dapat meningkatkan akses komunikasi digital dan peluang bisnis pelaku usaha perikanan di pelosok daerah.
Kerja sama ini ditandatangani Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto dan CEO Supertext Martin Jacobson, disaksikan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani dan Duta Besar Swedia untuk Indonesia Maria Berg di Menara Kadin, Selasa (15/10/2019).
Rosan mengemukakan, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia sehingga komunikasi merupakan kunci untuk menghadirkan sejumlah hal positif. Namun, sebagian pengguna telepon seluler di Indonesia belum bisa menggunakan internet.
Aplikasi Supertext yang dapat diunduh melalui telepon genggam sederhana diharapkan bermanfaat dalam memberdayakan komunitas perikanan dan nelayan.
”Teknologi informasi memungkinkan masyarakat menciptakan kesempatan, peluang, dan solusi kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Yugi Prayanto menambahkan, pihaknya berencana menguji coba penggunaan Supertext untuk 50-100 nelayan di Bali. Supertext diharapkan memudahkan komunitas perikanan memperoleh dan berbagi informasi mengenai cuaca, teknis operasional, pemetaan pasar perikanan terkini, serta terhubung dengan pembeli.
Hal ini akan menunjang peningkatan produktivitas dan pendapatan nelayan.
”Kita harapkan nelayan dan pembudidaya bisa mengakses teknologi informasi agar berdaya saing di era digital,” katanya.
Martin Jacobson menambahkan, sekitar 280.000 nelayan di Indonesia telah menggunakan aplikasi Supertext. Investasi yang ditempatkan sekitar 15 juta dollar AS. Penggunaan Supertext yang diunduh lewat Playstore itu dinilai ideal di Indonesia sebagai negara kepulauan dengan perairan luas. Sebab, masih banyak wilayah kepulauan yang belum terjangkau layanan internet sehingga dibutuhkan komunikasi digital berbasis 2G.
”Komunikasi dan informasi terkait penangkapan, penjualan, harga, dan iklim diperlukan untuk mendorong peningkatan kapasitas bisnis perikanan,” katanya.
Pengembangan bisnis
Kerja sama pemanfaatan aplikasi ini antara lain dilakukan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, untuk komunitas petani.
Bupati Purworejo Agus Bastian mengemukakan, melalui penggunaan aplikasi ini, pemerintah kabupaten dan petugas lapangan terkoneksi dengan petani.
Dengan demikian, bisa menggunakan semua informasi terkait kegiatan menanam dan melaut. Akses komunikasi ini juga membantu pengembangan bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah.
Maria Berg mengemukakan, aplikasi ini diharapkan memberikan solusi komunikasi yang lebih baik bagi nelayan untuk memperkuat bisnis dan kehidupan yang lebih baik. (LKT)