104 Perusahaan Rintisan Siap Ramaikan Nexticorn 2019
Oleh
MEDIANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Sebanyak 104 perusahaan rintisan bidang teknologi digital akan mengikuti program Next Indonesian Unicorns atau Nexticorn pada 14-15 November 2019 di Bali. Melalui program ini, mereka akan dipertemukan dengan sekitar 150 investor dari dalam negeri dan luar negeri.
Chairman Yayasan Nexticorn, Daniel Tumiwa, Kamis (7/11/2019), di Jakarta, mengatakan, semangat program Nexticorn masih sama dengan pertama kali diselenggarakan Mei 2018. Semangat itu adalah membantu mengatasi kesenjangan akses pendanaan yang dialami perusahaan rintisan bidang teknologi digital, terutama tahap awal atau seri A. Kesenjangan ini membuat usaha rintisan sulit untuk naik ke tahap pertumbuhan berikutnya.
Dari 104 perusahaan rintisan bidang teknologi digital tersebut, sebanyak 40 unit di antaranya baru pertama kali mengikuti program Nexticorn. Beberapa perusahaan menyediakan solusi untuk industri pendidikan, kesehatan, dan pertanian.
Untuk mengikuti program Nexticorn, perusahaan rintisan bidang teknologi digital harus memenuhi persyaratan yang diberikan Yayasan Nexticorns, antara lain mempunyai kinerja keuangan yang bagus, tim kokoh, dan sedang membutuhkan pendanaan. Kurasi peserta program dilakukan Ernst & Young.
"Tren yang sekarang berkembang adalah investor pemodal ventura mencari perusahaan rintisan bidang teknologi digital yang sudah mempunyai model bisnis kokoh dan jelas. Barangkali, tren itu didorong pengalaman kegagalan penawaran saham publik perdana WeWork," tutur dia.
Selain itu, investor dalam negeri dan luar negeri mengikuti solusi digital yang sedang dibutuhkan oleh pasar. Misalnya, Presiden Joko Widodo belakangan kerap menyebutkan pentingnya mengedepankan pembangunan sumber daya manusia dan pertanian. Maka, investor akan mencari perusahaan rintisan yang bergerak di solusi pendidikan atau agrobisnis.
investor dalam negeri dan luar negeri mengikuti solusi digital yang sedang dibutuhkan oleh pasar
Beberapa investor yang dipastikan hadir adalah Astra Group, Sinar Mas Group, dan Sequoia Capital.
Selama dua hari, perusahaan rintisan yang menjadi peserta Nexticorn akan mengikuti pitching forum atau semacam pertemuan dengan investor secara langsung.
Yayasan Nexticorn berdiri pada April 2018. Beberapa pendirinya adalah CEO perusahaan teknologi bervaluasi satu miliar dollar AS atau unicorn start up. Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Kabinet Kerja Rudiantara dan mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong juga tercatat sebagai pendiri Nexticorn. Sebelum menjadi yayasan, Nexticorn adalah program yang terafiliasi dengan Kementerian Kominfo.
Laporan e-Economy SEA 2019 menyebutkan, pada periode 2015 hingga semester I-2019, tujuh perusahaan teknologi berstatus unicorn di Asia Tenggara mengumpulkan pendanaan 24 miliar dollar AS. Saat ini, perusahaan berstatus unicorn di Asia Tenggara adalah Bigo, Bukalapak, Go-Jek, Grab, Lazada, Razer, OVO, SEA Group, Traveloka, Tokopedia, dan VNG. Adapun aspiring unicorn adalah Carousell, Zilingo, Carro, dan PropertyGuru.
Selain itu, ada sekitar 70 perusahaan aspiring unicorn yang mengumpulkan pendanaan sekitar 5 miliar dollar AS sejak 2016. Pada semester I-2019, investasi yang mereka terima sekitar 1,1 miliar dollar AS.(MED)