JAKARTA, KOMPAS
Penjualan produk reksa dana melalui aplikasi digital meningkat. BNI Asset Management mencatat sebanyak 65 persen dari jumlah investor ritel reksa dana membeli secara daring.
Presiden Direktur BNI Asset Management Reita Farianti mengemukakan, perusahaan manajer investasi itu memiliki total dana kelolaan (AUM) Rp 22 triliun hingga 31 Oktober 2019. Pihaknya menjual langsung kepada investor institusi sebesar 87 persen dan investor ritel 13 persen. Kanal distribusi penjualan melalui 4 bank, 6 perusahaan sekuritas, dan 6 perusahaan teknologi finansial.
Sementara itu, total dana kelolaan investor ritel hingga 31 Oktober berkisar Rp 3,06 triliun. Dari sisi jumlah investor (NOA), agen penjual reksadana tekfin menguasai porsi pasar terbesar, yaitu 65 persen. Adapun penjualan lewat bank sebesar 16 persen dan agen sekuritas 17 persen.
Reita menambahkan, model pemasaran reksadana melalui daring dinilai merupakan salah satu strategi yang paling mudah dan efisien untuk meningkatkan inklusi keuangan di pasar modal secara cepat. Cara investasi melalui aplikasi juga dinilai sangat mudah, sehingga menjangkau investor pemula.
“Reksa dana secara online merupakan kendaraan untuk inklusi keuangan yang membuat investasi jadi lebih mudah,” kata Reita.
Salah satu bentuk kerja sama dengan agen penjual reksa dana berbasis tekfin, PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit), menunjukkan peningkatan pasar yang signifikan. Dalam waktu 4 bulan (Juli-Oktober 2019), Bibit menjaring investor ritel baru hingga 15.000 akun.
Chief Executive Officer Bibit, Wellson Lo, mengemukakan, sekitar 90 persen investor reksa dana melalui aplikasi Bibit merupakan investor pemula yang berusia di bawah 35 tahun. Penjual reksa dana daring meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, khususnya ke segmen profesional muda dan milenial sebagai pengguna utama aplikasi digital.
“Tren (investor reksadana secara daring) meningkat sangat tinggi. Pendorong tren itu antara lain fitur reksadana daring yang memudahkan investor pemula untuk memulai investasi. Investasi enggak harus ribet,” katanya.
Pihaknya juga mengembangkan metode pembayaran digital dalam fitur reksa dana daring tersebut, antara lain bekerja sama dengan Gopay dan Link Aja.
Wellson menambahkan, muncul kecenderungan investor reksa dana rutin berinvestasi dengan transaksi rata-rata lebih dari 1 kali setiap bulan. “Melalui investasi yang benar, semua orang berpeluang mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan sejahtera,” katanya. (LKT)
author: BRIGITA MARIA LUKITA GRAHADYAR
byline: BRIGITA MARIA LUKITA GRAHADYAR