Genjot Kredit, CIMB Niaga Terbitkan Obligasi Rp 1 Triliun
PT Bank CIMB Niaga Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III tahap I-2019 senilai Rp 1 triliun untuk meningkatkan pendanaan dalam mendukung pertumbuhan kredit.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Bank CIMB Niaga Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III tahap I-2019 senilai Rp 1 triliun untuk meningkatkan pendanaan dalam mendukung pertumbuhan kredit. Penerbitan ini merupakan bagian dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Bank CIMB Niaga, dengan target dana mencapai Rp 6 triliun.
Direktur Strategi dan Keuangan PT CIMB Niaga Tbk Lee Kai Kwong mengatakan, penerbitan seri obligasi ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memperpanjang tenor pendanaan, dalam lima hingga tujuh tahun, untuk mendukung fungsi intermediasi pertumbuhan kredit.
”Kami berharap obligasi ini dapat menarik minat para investor dan akan mendorong pertumbuhan positif bisnis CIMB Niaga ke depan,” ujar Lee dalam pemaparan kinerja perusahaan di Jakarta, Senin (18/11/2019).
Lee menambahkan, penerbitan obligasi ini juga merupakan inisiatif untuk memenuhi POJK Nomor 14/POJK.03/2017 terkait Rencana Aksi (Recovery Plan) guna menjaga ketahanan permodalan.
Obligasi tersebut ditawarkan dengan tenor yang bervariasi, mulai 370 hari hingga 2 tahun. Untuk tenor 370 hari, Obligasi Berkelanjutan III CIMB Niaga tahap I memiliki besaran kupon 6-6,75 persen. Sementara untuk tenor 2 tahun memiliki kupon 6,5-7,25 persen. Adapun tenor 3 tahun punya besaran kupon 7-7,75 persen, sedangkan tenor 5 tahun dengan kupon 7,4-8,15 persen.
CIMB Niaga menjadwalkan masa bookbuilding obligasi tersebut pada 18-29 November 2019, dan penjatahan pada 17 Desember 2019. Adapun pencatatan di Bursa Efek Indonesia direncanakan pada 20 Desember 2019.
Perusahaan pun menunjuk empat perusahaan sebagai penjamin emisi dalam penerbitan obligasi dan obligasi subordinasi ini. Keempat perusahaan tersebut adalah PT BCA Sekuritas, PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Adapun perusahaan yang bertindak sebagai wali amanat penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Permata Tbk.
Kredit UMKM
Untuk penyaluran kredit, tahun depan CIMB Niaga akan fokus pada peningkatan kredit untuk usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Direktur Business Banking CIMB Niaga Rahardja Alimhamzah menyebut kedua segmen ini akan menjadi tulang punggung pertumbuhan kredit perusahaan.
Meski demikian, bank akan tetap selektif terhadap calon nasabah dalam rangka menjaga kualitas kredit. CIMB Niaga menargetkan total pertumbuhan kredit berkisar 6-7 persen untuk tahun ini dan 10-12 persen tahun depan. ”Kami ingin menjadikan bisnis kecil dan menengah sebagai satu keahlian baru,” kata Rahardja.
Ini sesuai dengan arahan pemerintah dalam mengakomodasi kebutuhan modal bagi segmen kecil dan menengah. Rahardja mengatakan, saat ini porsi kredit UKM mencapai 14 persen dari total kredit. Tahun depan, CIMB Niaga akan mendorong porsi hingga lebih dari 20 persen.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan triwulan III-2019, penyaluran kredit yang disalurkan CIMB Niaga tumbuh 4,9 persen dibandingkan triwulan III-2018 menjadi Rp 191,7 triliun. Adapun laba bersih yang dibukukan perusahaan pada periode waktu yang sama tercatat Rp 2,68 triliun.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk juga telah menerbitkan obligasi dengan nilai Rp 5 triliun. Obligasi Berkelanjutan III Bank BRI Tahap I Tahun 2019 ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan melalui Obligasi Berkelanjutan III Bank BRI dengan target dana total Rp 20 triliun.
Untuk tenor 370 hari, obligasi ini menawarkan kupon tetap sebesar 6,5 persen per tahun, sedangkan untuk tenor 3 tahun memiliki besaran kupon 7,6 persen per tahun. Adapun untuk tenor 5 tahun, obligasi ini punya besaran kupon mencapai 7,85 persen per tahun.
Masa penawaran umum obligasi ini berlaku pada 30 Oktober-4 November 2019, sedangkan pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia pada 8 November 2019.