Pemerintah berupaya menekan harga tiket pesawat meski harga yang berlaku saat ini dinilai tidak melanggar ketentuan. Dengan demikian, harga tiket diharapkan lebih terjangkau masyarakat.
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah berupaya menekan harga tiket pesawat meski harga yang berlaku saat ini dinilai tidak melanggar ketentuan. Dengan demikian, harga tiket diharapkan lebih terjangkau masyarakat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Kamis (5/12/2019), mengatakan, meski harga tiket pesawat saat ini tidak melanggar regulasi, ada pandangan bahwa harga tiket pesawat mahal. Oleh karena itu, pemerintah membahasnya bersama maskapai penerbangan untuk mencari kemungkinan menurunkan harga tiket.
Upaya itu, antara lain, ditempuh melalui faktor harga avtur. Selain itu, upaya menekan harga tiket ditempuh dengan memberikan diskon sampai 30 persen untuk penerbangan di hari kerja. ”Jadi sudah disepakati, harga tiket hari Senin-Kamis lebih murah 30 persen, termasuk saat hari libur nasional (yang jatuh Senin-Kamis),” kata Budi.
Soal avtur disepakati agar wilayah Indonesia timur tidak dibebani dengan harga lebih tinggi. Dengan demikian, penerbangan di Indonesia timur bisa berkembang lebih baik.
Selain itu, kata Budi Karya, harga tiket pesawat merupakan hal yang paling disorot oleh masyarakat dalam rangka liburan Natal dan Tahun Baru. Dengan adanya diskon yang diberikan pada hari Senin-Kamis, masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan diri dan memanfaatkan diskon yang ditawarkan maskapai.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, serta Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi mengenai niat maskapai penerbangan memberikan diskon harga tiket pada hari-hari yang tidak padat.
Hal yang pasti, kata Polana, harga tiket pesawat yang dikenakan oleh maskapai tidak melanggar regulasi pemerintah. Di sisi lain, pemerintah mempertimbangkan daya beli masyarakat, terutama di daerah terpencil atau di daerah Indonesia timur.
”(Diskon) ini sampai Februari, kemudian akan dievaluasi maskapai karena maskapai, kan, tidak boleh rugi juga. Maskapai punya niat baik dan berkomitmen menyediakan tiket yang terjangkau. Yang menginformasikan baru Garuda, kemudian Lion,” kata Polana.
Menurut Polana, PT Pertamina (Persero) telah berkomitmen untuk melakukan penyesuaian harga avtur meski sampai saat ini masih dalam pembahasan. Namun, semua pihak terkait memiliki komitmen yang sama untuk membuat harga tiket pesawat menjadi terjangkau.
Persiapan Natal dan Tahun Baru
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menambahkan, untuk persiapan Natal dan Tahun Baru, pemerintah telah meminta kepala dinas perhubungan setiap daerah mengecek bus pariwisata dan bus reguler. Kemudian, menurut rencana, manajemen lalu lintas dengan mekanisme arus searah (one way) sebagaimana dulu diterapkan ketika mudik Lebaran akan diterapkan kembali pada liburan Natal dan Tahun Baru.
Secara terpisah, pengamat transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Setijowarno, berpandangan, untuk Natal dan Tahun Baru, arus kendaraan kebanyakan adalah untuk pariwisata. Oleh karena itu, yang penting dan perlu dipersiapkan dengan baik adalah mengecek kesiapan bus-bus pariwisata. Selain itu, akan lebih baik jika disediakan tempat istirahat bagi para pengemudi di tempat-tempat wisata.