logo Kompas.id
EkonomiIndonesia Bukanlah Lumbung Gas
Iklan

Indonesia Bukanlah Lumbung Gas

Gas bumi punya banyak peran strategis. Sayangnya, dalam sejarahnya gas bumi di Indonesia lebih dominan berfungsi sebagai komoditas untuk mengumpulkan devisa, ketimbang modal penggerak ekonomi dalam negeri.

Oleh
ARIS PRASETYO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Jlnlx597eutO--UhRj-U-2N_0KQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FAX4U8120SILO.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Sopir bajaj antre mengisi bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) PGN Monas, Jakarta, Jumat (30/11/2018). Walaupun bajaj BBG juga memiliki tangki untuk bahan bakar minyak, pengemudi bajaj lebih memilih mengisi BBG karena ramah lingkungan dan harganya lebih murah.

Mau tahu berapa cadangan terbukti gas bumi Indonesia? Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 2019 menyebutkan, cadangan terbukti gas bumi kita sebanyak 102,9 triliun kaki kubik (TCF). Nominal triliun terdengar sangat besar, tetapi sesungguhnya itu hanya setara dengan 1,5 persen dari total cadangan terbukti gas bumi di dunia.

Negara yang ada di urutan pertama pemilik cadangan gas bumi terbanyak adalah Rusia, yakni 1.234,9 TCF. Berikutnya adalah Iran (1.173 TCF), Qatar (879,9 TCF), Turkmenistan (688,1 TCF), dan Amerika Serikat (308,5 TCF). Arab Saudi, negara petro dollar itu, ada di peringkat keenam dengan jumlah cadangan terbukti sebanyak 283,8 TCF. Dalam daftar panjang negara pemilik gas bumi, Indonesia bertengger di posisi ke-13.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000