Pengoperasian jalan tol ruas Kunciran-Serpong mendukung mobilitas barang dan orang di Jabodetabek. Jaringan Tol Lingkar Luar Jakarta II ditargetkan beroperasi tahun 2020.
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar/Anita Yossihara
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ruas Tol Kunciran-Serpong dinilai bakal memperlancar arus barang dan jasa antara DKI Jakarta dan Banten. Ruas ini juga menebalkan jaringan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) II yang melingkupi wilayah Jabodetabek.
Presiden Joko Widodo, dalam peresmian ruas Tol Kunciran-Serpong, Jumat (6/12/2019), mengatakan, Tol Kunciran-Serpong akan memperlancar arus barang dan jasa antara Jakarta dan Banten. Terhambatnya konektivitas kedua wilayah tersebut turut menggerus daya saing sekaligus menambah beban atau biaya, seperti pemborosan bahan bakar.
”Ke depan, wilayah-wilayah di sekitar Jakarta akan semakin terintegrasi sehingga distribusi akan makin mudah dan cepat. Jadi (jalan tol) akan menyambungkan sentra-sentra produksi dan sentra-sentra distribusi sehingga meningkatkan daya saing produk-produk kita,” tutur Presiden.
Dalam peresmian tersebut, Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Banten Wahidin Halim, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani, serta Direktur PT Astra International Tbk Paulus Bambang Widjanarko Santoso.
Panjang Tol Kunciran-Serpong adalah 11,2 kilometer. Tol itu akan menyambung dengan ruas Cengkareng-Batuceper-Kunciran dan Serpong-Cinere yang menjadi bagian dari JORR II. Ruas tol yang termasuk JORR II mulai dari timur sampai barat adalah Cibitung-Cilincing, Cimanggis-Cibitung, Cinere-Jagorawi, Serpong-Cinere, Kunciran-Serpong, dan Cengkareng-Batuceper-Kunciran dengan total panjang 110 kilometer.
Secara khusus, Presiden berharap agar jalan tol dapat turut mendorong pergerakan ekonomi di Banten. Dengan ekonomi bergerak lebih cepat, lapangan kerja juga diharapkan dapat tercipta lebih banyak.
Jalan tol diharapkan dapat turut mendorong pergerakan ekonomi di Banten.
Basuki Hadimuljono mengatakan, JORR II merupakan bagian dari pembangunan jalan bebas hambatan yang menghubungkan kota-kota di wilayah metropolitan Jabodetabek dan sudah direncanakan sejak 1980-an. Jaringan tersebut dimulai dari tol dalam kota (51 km), JORR (74 km), dan JORR II (110 km).
Ruas-ruas lain di JORR II, lanjut Basuki, akan selesai secara bertahap meskipun saat ini ruas Tol Cinere-Jagorawi sebagian telah beroperasi. Adapun pengoperasian ruas tol antara Cinere dan Cengkareng ditargetkan selesai pada Mei 2020 atau sebelum Lebaran. Sementara ruas Cimanggis-Cibitung direncanakan selesai dan beroperasi pada semester II-2020.
Tol Kunciran-Serpong yang dibangun oleh PT Trans Marga Nusantara menelan investasi sebesar Rp 4 triliun dengan masa konsesi 35 tahun. Menurut Basuki, tarif Tol Kunciran-Serpong masih akan dibahas pemerintah bersama badan usaha jalan tol. Dengan demikian, pengguna tol belum akan dikenai tarif.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, Tol Kunciran-Serpong merupakan ruas JORR II pertama yang selesai secara tuntas. Dengan demikian, dari 110 km JORR II, sepanjang 20 km sudah beroperasi, sedangkan 90 km masih tahap konstruksi.
JORR II, kata Danang, ke depan dimaksudkan untuk memindahkan lalu lintas angkutan barang yang biasanya masuk ke dalam kota ke JORR II. Lalu lintas angkutan tersebut baik yang menuju Tangerang maupun yang menuju tol Jakarta-Cikampek.
”Yang penting adalah menghubungkan kontainer terminal di Bandara Soekarno-Hatta yang sedang mengembangkan terminal kargo. Harapan kita, kontainer diangkut tidak menggunakan tol dalam kota, tetapi JORR II untuk ke arah timur,” ucap Danang.