2019, Google Play Catatkan Lebih dari 115 Miliar Unduhan
Google play, toko konten digital online global pada platform seluler Android mencatat lebih dari 115 miliar unduhan sepanjang 2019
Oleh
M Fajar Marta
·3 menit baca
SINGAPURA, KOMPAS – Google play, toko konten digital online global pada platform seluler Android mencatat lebih dari 115 miliar unduhan sepanjang 2019. Pencapaian tersebut berkat sejumlah strategi antara lain memperkecil ukuran aplikasi, mengurangi potensi kerusakan aplikasi, meningkatkan stabilitas, dan memperkuat fitur keamanan.
“Dengan lebih dari 2,5 miliar perangkat aktif di seluruh dunia saat ini dan berpotensi untuk terus bertambah, Android terus berkembang sebagai platform seluler inovatif dan terbuka yang dibangun untuk semua orang. Inti dari ekosistem Android adalah Google Play, toko konten digital online global dari Google, tempat kami menghubungkan miliaran pengguna dengan berbagai layanan digital,” kata VP of UX and Product for Play Google Tian Lim saat memaparkan cara kerja google play store Jumat (13/12/2019) di kantor Google Singapura.
Lim mengatakan, sepanjang 2018, Google gencar meningkatkan kinerja Google Play Store sehingga membuat developers lebih optimal membuat produk berkualitas dan pengguna lebih nyaman dan mudah mengunduh dan menggunakan aplikasi.
Hal itu salah satunya dilakukan Google dengan meluncurkan Android App Bundle dan Dynamic Delivery, yang berfungsi memperkecil ukuran aplikasi hingga 65 persen. “Ini berdampak pada meningkatkan jumlah unduhan dan mengurangi jumlah uninstal (pencopotan pemasangan),” kata Lim.
Selain itu, Google juga meluncurkan Google Play Console, yang membantu para pengembang mengurangi tingkat crash hingga 70 persen.
“Kami pun memindai dan menganalisa miliaran aplikasi untuk membantu menjaga ekosistem yang aman. Sebanyak 99 persen aplikasi dengan konten yang buruk atau menyalahi aturan akan ditolak masuk google play,” kata Lim.
Strategi berikutnya yang dilakukan Google adalah meluncurkan The Google Play Academy for App Success. Ini merupakan platform e-learning gratis untuk developer, pelaku bisnis, serta pemasar aplikasi dan game Google Play. Kursus ini dapat diakses oleh siapa saja yang memiliki Akun Google dan sepenuhnya gratis.
Menurut Lim, pelatihan di Google Play Academy meliputi: pelatihan tentang fitur Google Play Console, termasuk alat untuk mengembangkan dan merilis aplikasi dan game; studi kasus mengenai kesuksesan bisnis; dan panduan tentang kebijakan Google Play.
“Sejak peluncuran Google Play Academy for App Success di acara Playtime 2018, kami melihat basis pengguna terdaftar tumbuh sangat pesat dan telah memperoleh traksi yang signifikan di pasar negara berkembang. Peserta telah terlibat dalam 60.000 kegiatan pembelajaran,” ujar Lim.
Yang paling penting, kata Lim, Google terus menjaga lingkungan yang aman untuk semua orang termasuk anak-anak dan keluarga.
"Kami fokus pada pengembangan fitur keamanan yang kuat di setiap perangkat dan memberikan lingkungan yang positif, aman, dan menyenangkan bagi semua orang, termasuk anak-anak dan keluarga," katanya.
Berkat strategi-strategi tersebut, selain jumlah unduhan meningkat pesat, kunjungan ke Google Play Store pun melonjak 30 persen dalam setahun terakhir.
Google terus menjaga lingkungan yang aman untuk semua orang termasuk anak-anak dan keluarga.
Selain itu, berdasarkan survei sentimen pengembang terhadap Google Play yang dilakukan tahun 2018, 79 persen dari ribuan responden di 25 negara menyatakan puas atas layanan Google Play. Angka kepuasan ini lebih tinggi dibandingkan platform lain.
“Ke depan, kami fokus pada bagaimana menjaga pengguna agar tetap aman dan mendukung pengembang membangun bisnis global yang betkelanjutan.
Reza Febri Nanda, Chief Teknologi Officer Maentrus, salah satu pengembang gim di Indonesia mengatakan, Google termasuk cukup aktif mengembangkan ekosistem gim di Tanah Air.