Beberapa lembaga riset pasar menyebut pangsa pasar ponsel Xiaomi pada triwulan III-2019 turun. Namun, Xiaomi menangkis hasil riset itu. Mereka melaporkan pendapatan dan laba yang justru naik.
Oleh
MEDIANA
·4 menit baca
Beberapa lembaga riset pasar menyebut pengapalan atau pangsa pasar telepon seluler pintar Xiaomi mengalami penurunan pada triwulan III-2019. Counter Point Research, misalnya, menyebutkan bahwa pangsa pasar pengiriman ponsel pintar Xiaomi secara global mencapai sekitar 8 persen atau turun 1 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
Di Indonesia, menurut International Data Corporation (IDC) Indonesia, pangsa pasar Xiaomi tergerus sekitar 12,5 persen dan berada di urutan kelima. Menurut IDC Indonesia, secara keseluruhan popularitas Xiaomi turun setelah ponsel pintar ilegal membanjiri pasar sehingga mengurangi penjualan resmi.
Xiaomi menangkis hasil riset pasar tersebut. Menjelang akhir November 2019, Xiaomi mengumumkan, pendapatan perusahaan pada triwulan III-2019 naik 5,5 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Kenaikan ini diklaim sebagai rekor tertinggi sejak perusahaan dibangun. Pada periode yang sama, Xiaomi membukukan kenaikan laba bersih sebesar 20,3 persen.
Lebih dari 125.000 unit ponsel pintar Xiaomi seri Redmi Note 8 terkirim. Jumlah ini melampaui janji perusahaan saat peluncuran tersebut. Seri Redmi Note 8, yang diluncurkan pada Oktober 2019 memberikan pembaruan terbesar di kelas ponsel yang yang dijual dengan harga mulai Rp 2 juta.
Dua pekan lalu, Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse berbincang terbatas dengan sejumlah media nasional terkait perkembangan terkini gawai yang diproduksi Xiaomi. Alvin baru menjabat selama dua bulan. Dalam pertemuan itu, dia bersedia menjawab pertanyaan media.
IDC Indonesia menyebut pangsa pasar Xiaomi kini kalah dengan ponsel pintar buatan manufaktur China lainnya. Bagaimana tanggapan Xiaomi?
Banyak analis mempunyai prediksi pangsa pasar yang berbeda-beda untuk setiap merek ponsel pintar. Kami mengapresiasi semua metodologi yang mereka gunakan. Bagi kami, hal yang terpenting adalah saya dan tim selalu berusaha memperbaiki diri setiap waktu. Kami juga berupaya selalu mendengarkan kebutuhan konsumen.
Narasi ponsel pintar gaib masih bergaung dan dialamatkan kepada Xiaomi. Bagaimana Xiaomi menyikapi narasi itu?
Alasan pertama, ada banyak komponen didatangkan langsung dari China ke pabrik perakitan di Batam, Kepulauan Riau, Indonesia. Manajemen pabrik di Batam terlebih dulu akan melakukan pelatihan dulu kepada karyawan, baru setelahnya terjadi proses manufaktur.
Alasan kedua, Xiaomi sangat mengandalkan penjualan produk secara daring. Sayangnya, di Indonesia, lanskap perdagangan secara elektronik atau e-dagang sangat kompleks. Konsumen akhir kalah cepat membeli dibandingkan dengan peritel. Pada saat bersamaan, kami baru dalam proses memperkuat penjualan luring.
Selain fenomena ponsel pintar gaib, narasi bahwa banyak ponsel pintar ilegal merek Xiaomi begitu mudah dijumpai di pasar. Pemerintah Indonesia juga bersiap memberlakukan kebijakan pengendalian nomor kode identitas perangkat telekomunikasi atau IMEI. Sikap Xiaomi?
Kami menyadari bahwa produk Xiaomi sangat populer sehingga di pasar beredar ponsel resmi dan ilegal. Kuncinya, kami selalu berusaha memastikan konsumen teredukasi agar selalu membeli ponsel legal. Kami mengapresiasi upaya Pemerintah Indonesia melindungi pasar produk resmi.
Kami menilai, kebijakan pengendalian IMEI akan membantu meningkatkan harga jual dan peredaran ponsel resmi. Kami akan memperkuat tim daring untuk mendukung kebijakan pemerintah itu.
Apakah Xiaomi akan mempertahankan penjualan daring di Indonesia?
Tentu saja. Kami akan mengembangkan penjualan daring lintas negara yang bertujuan memenuhi permintaan konsumen yang ingin mempunyai ponsel resmi produksi China. Kami juga mengoptimalkan penjualan melalui gerai luring. Selama ini, kami mempunyai 51 gerai luring bernama Mi Store yang lokasinya berada di dalam mal. Menurut rencana, kami akan membuka gerai fisik bernama Toko Resmi yang lokasinya berada di luar pusat perbelanjaan. Bentuknya toko fisik dan akan ditempatkan di pinggir jalan.
Seberapa percaya diri Xiaomi terhada produk kategori segmen kelas atasnya ?
Kami ingin membedakan diri dengan kompetitor. Kami mau mengembangkan ponsel pintar flagship dengan peruntukkan khusus, seperti kamera dan gim. Ponsel pintar flagship kamera berarti memenuhi kebutuhan memotret. Apabila konsumen mau memiliki ponsel pintar dengan cip keren, mereka dapat mengandalkan Pocophone. Intinya, kami menawarkan pilihan sesuai kebutuhan.
Seperti apa rencana Xiaomi terhadap jenis produk di luar gawai?
Kami bukan semata-mata merek ponsel pintar, melainkan merek produk gaya hidup yang menentukan tren. Setiap kali kami meluncurkan ponsel pintar akan diikuti dengan satu produk teknologi pendukung. Pada 2020, kami berencana memproduksi Xiaomi televisi dan jam tangan cerdas generasi terbaru.
Pesaing Xiaomi siapa?
Jika Anda melihat Xiaomi sebagai merek ponsel pintar, kompetitor kami adalah merek lain. Akan tetapi, apabila Anda melihat kami sebagai merek produk yang menentukan tren, pesaing kami adalah diri kami sendiri.