Rute Penerbangan Internasional Diutamakan untuk Umrah
Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Kalimantan Selatan siap melayani rute penerbangan internasional setelah diresmikan Presiden Joko Widodo.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS — Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, siap melayani rute penerbangan internasional setelah diresmikan Presiden Joko Widodo. Pembukaan rute penerbangan internasional direncanakan diutamakan untuk umrah ke Arab Saudi.
General Manager Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin Indah Preastuty menyampaikan, sudah ada permintaan penerbangan langsung ke Jeddah atau Madinah untuk kepentingan umrah sejak beberapa waktu lalu. Namun, kala itu belum bisa dilayani karena terminal bandara dan fasilitasnya belum memadai.
”Sekarang, bandara sudah siap melayani penerbangan internasional. Yang paling realistis adalah pembukaan rute penerbangan umrah karena memang sudah ada permintaan untuk direct (langsung),” kata Indah di Banjarbaru, Kamis (19/12/2019).
Indah menargetkan, rute penerbangan internasional sudah beroperasi pada awal tahun 2020. Sampai akhir tahun ini akan disiapkan sejumlah fasilitas tambahan yang dibutuhkan. Salah satunya adalah penetapan kawasan CIQ (custom, immigration, and quarantine), yaitu kepabeanan, keimigrasian, dan kekarantinaan.
”Sekarang, bandara sudah siap melayani penerbangan internasional. Yang paling realistis adalah pembukaan rute penerbangan umrah karena memang sudah ada permintaan untuk direct (langsung),” kata Indah.
”Sejauh ini tidak ada kendala untuk membuka rute internasional. Namun, untuk menjalankan sesuatu yang baru tentu tidak bisa serta-merta, semuanya mesti ditata dan diakselerasi,” tuturnya.
Terminal baru Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru diresmikan Presiden Joko Widodo, Rabu (18/12). Peresmian dilakukan setelah satu minggu lebih terminal baru dioperasikan. Pengembangan bandara tersebut dilakukan sejak Mei 2015 dengan menelan biaya Rp 2,2 triliun.
Terminal baru memiliki luas 77.569 meter persegi atau delapan kali lebih luas dibandingkan terminal lama yang hanya memiliki luas 9.043 meter persegi. Kapasitas terminal baru mencapai 7 juta penumpang per tahun atau lima kali lebih besar dari kapasitas terminal lama yang hanya 1,3 juta penumpang per tahun.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan, minat masyarakat Kalsel untuk melaksanakan ibadah umrah sangat tinggi. Untuk itu, rute penerbangan internasional untuk umrah diharapkan bisa segera dibuka.
”Karena kini statusnya sudah bandara internasional, kami membuka diri kepada semua maskapai penerbangan nasional maupun internasional untuk bisa melayani penerbangan langsung dari dan ke Banjarmasin,” katanya.
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin paling berpotensi untuk melayani umrah karena peminatnya sangat tinggi. ”Kami akan spesialisasikan rute penerbangan internasional di Bandara Internasional Syamsudin Noor untuk umrah,” ujarnya.
Budi menyatakan, pihaknya akan membatasi layanan penerbangan di bandara internasional. Hal tersebut bertujuan agar tidak menggerus Jakarta dan Bali yang selama ini menjadi pintu masuk utama ke Indonesia.
Novi Kuspuji Istiningsih (33) dan Riri Zahra (26), dua warga Banjarbaru yang ditemui di Bandara Internasional Syamsudin Noor berharap rute penerbangan dari dan ke Banjarmasin bisa semakin banyak setelah terminal baru dioperasikan. ”Kalau bisa nanti ada rute penerbangan langsung ke luar negeri,” ujar keduanya.