Melirik Jaket Bomber Motif Ikat Presiden Jokowi
Sebuah jaket bomber bermotif ikat warna coklat menarik perhatian Presiden Joko Widodo. Jaket ini berbahan kain tencel dari serat kayu putih (eucalyptus) dengan warna alam dari gambir. Jaket ini kemudian menjadi milik Presiden Jokowi.
“Pewarnanya, dari limbah gambir yang disebut gambo di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan,” tutur Dovi Rustam, desainer jaket tersebut.
Usaha kecil menengah bermerk Gambo Muba ini mengolah kain celup ikat berbahan serat alami dan pewarna alami. Motif dian imbe atau durian rimba adalah salah satu motif kain ikat yang digunakan. Di jaket bomber Presiden Jokowi, motif yang tertera disebut titik tujuh. Ini, kata Dovi, adalah kearifan lokal mengenai kesesuaian dalam lingkaran.
Desain gaun dari kain ikat ini mulai diekspor ke Selandia Baru. Selain itu, Gambo Muba juga sudah menampilkan karyanya di Oslo, Norwegia. Namun, menurut Dovi, Gambo Muba yang dimulai 2015 ini sangat terbantu istri Bupati Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Thia Yuvada yang memahami peluang serta mendorong produk-produk ini menjadi unggulan. Thia juga yang memaksa agar Gambo Muba mengeluarkan produk baru setiap minggu. Selain itu, pada 2016, Gambo Muba mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) dari BRI.
Dovi berharap karya-karyanya bisa merambah ke berbagai negara-negara seperti Perancis. Kendati demikian, dia juga gembira dan bangga karena Presiden Jokowi menghargai produk UMKM yang ramah lingkungan.
Jumat (20/12/2019) pagi, Presiden Jokowi memang melihat-lihat produk-produk UMKM yang dipamerkan dalam UMKM Ekspor Brilianpreuner 2019 di Jakarta Convention Centre, Jakarta. Setidaknya 155 pelaku UMKM ikut memamerkan karya-karyanya di acara yang berlangsung 20-22 Desember ini. Hadir pula dalam acara ini Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Menurut Presiden, tampak kemajuan produk-produk UMKM ini. Desainnya tak lagi jadul. Bahan-bahan alam digunakan untuk menunjukkan keberlanjutan dalam produksi. Selain itu, desain kemasan produk makanan dan minuman sangat baik.
“Tinggal bagaimana menaikkan kapasitas agar bisa ekspor lebih banyak,” tutur Presiden saat memberi sambutan di pembukaan acara ini.
Kendati demikian, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia sendiri pasar yang besar. Karenanya, jangan sampai pasar domestik ini malah dibanjiri produk-produk impor karena UMKM terlampau konsen pada ekspor. Untuk itu, produk-produk dalam negeri harus bisa berkompetisi baik dari sisi harga, desain, dan kemasan. Sebab, tidak mungkin Indonesia menutup diri dari produk asal negara lain dalam ekonomi terbuka ini.
Presiden juga berharap kontribusi produk UMKM pada volume ekspor Indonesia bisa terus meningkat. Saat ini, ekspor Indonesia masih didominasi produk-produk perusahaan besar.
“Jangan kecil hati, nanti akan kebalik. Melihat produk-produk yang dipamerkan, saya optimistis barang-barang ini akan membanjiri pasar ekspor sepanjang dikonsolidasikan dengan baik dan standar produknya baik,” ujar Presiden.
Direktur Utama BRI Sunarso menambahkan, sejauh ini, semakin banyak UMKM yang "naik kelas". Selama 2019, nasabah UMKM BRI yang "naik kelas" mencapai 1,2 juta nasabah. Adapun akumulasi dari 2017, nasabah BRI yang telah "naik kelas" mencapai 5,5 juta nasabah.
Dari total kredit yang dikucurkan BRI sebesar Rp 903 triliun, 78 persen di antaranya adalah kredit UMKM. Selain itu, sebagai wujud komitmen BRI untuk memberdayakan UMKM, kata Sunarso, ada pembinaan rumah kreatif dengan pelatihan bagi 328.000 anggota, inkubator bisnis UMKM sampai UMKM naik kelas, serta menyalurkan program kemitraan dan bina lingkungan.
Dalam UMKM Ekspor Brilianpreuner juga diadakan coaching clinic UMKM untuk mengemas dan mengelola merk sebagai persiapan untuk menjadi eksportir, seminar untuk mendapatkan lisensi produk halal terutama untuk negara-negara muslim, talk show, dan UMKM award, serta business matching untuk mempertemukan 144 pelaku UMKM dengan 74 calon pembeli dari berbagai negara.
“Saya berharap BRI bisa semakin memfasilitasi UMKM sehingga semakin go global. Kegiatan ini juga akan berkelanjutan dan terus disempurnakan,” tutur Sunarso.