Nagara Rimba Nusa memenangi sayembara desain calon ibu kota negara pengganti Jakarta. Desain akan dicocokkan dengan kondisi di Kalimantan Timur.
Oleh
MEDIANA/NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Realisasi rancangan pembangunan calon ibu kota negara pengganti Jakarta dimulai pada prasarana dasar. Selain jalan raya, prasarana dasar yang diutamakan adalah bendungan.
Untuk memenuhi kebutuhan ibu kota negara yang baru di Kalimantan Timur itu, dua bendungan besar dan satu bendungan kecil akan dibangun.
Hal itu ditegaskan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono di sela-sela pengumuman pemenang Sayembara Desain Ibu Kota Negara Baru, Senin (23/12/2019), di Jakarta.
Panitia Sayembara Desain Ibu Kota Negara Baru menerima 755 karya peserta dari Indonesia dan luar negeri. Desain yang memenangi sayembara adalah Nagara Rimba Nusa. Adapun pemenang kedua dan ketiga adalah The Infinite City dan Kota Seribu Galur.
”Hak cipta karya rancangan ketiga pemenang terbaik telah dimiliki pemerintah. Ketiga karya nantinya akan dikolaborasikan. Mulai awal 2020, kegiatan lapangan akan dimulai dan tentu ada kegiatan mencocokkan rancangan pemenang dengan kenyataan di lapangan,” ujar Basuki.
Menurut Basuki, pemerintah belum memutuskan apakah akan ada kabupaten/kota baru atau daerah khusus untuk calon ibu kota negara baru. Keputusan saat ini, lokasi calon ibu kota negara baru melintasi Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
Wilayah inti ibu kota negara baru memiliki luas 5.000-6.000 hektar.
”Desain gedung kementerian boleh memakai inspirasi kekayaan nusantara, tetapi dalamnya memanfaatkan konsep cerdas. Pada 2024, minimal kantor Kementerian PUPR telah berdiri di sana,” tambah Basuki.
Ketua tim juri Sayembara Desain Ibu Kota Negara Baru, Imam Santoso Ernawi, menjelaskan, ada penilaian kualitatif yang mencakup identitas bangsa, lingkungan keberlanjutan, dan kota cerdas bertaraf internasional. Presiden Joko Widodo ikut memberi pertimbangan pendapat.
”Desain bagus dan mempunyai pembeda dengan ibu kota negara lain. Ada identitas keindonesiaan yang diikutsertakan,” kata Imam, menjelaskan desain yang memenangi sayembara.
Desain Nagara Rimba Nusa adalah karya Urban+ Architects. Pendiri Urban+, Sofian Sibarani, menyebutkan, tim yang beranggotakan arsitek, ahli tata kota, dan ahli pertamanan mengambil inspirasi rancang bangun ibu kota dari berbagai sumber, seperti Washington DC, Canberra, dan Putrajaya.
Tim juga datang ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara untuk mengetahui kondisi di lapangan. Tim juga menggali gagasan dari kekayaan budaya khas nusantara.
”Tantangan kami adalah kondisi Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara yang mendekati tepi air yang sensitif. Pembangunannya perlu memperhatikan keseimbangan alam dan manusia,” ujar Sibarani.
Dalam rancangan desain Nagara Rimba Nusa, selain gedung pemerintahan dan pusat perdagangan, ada juga pasar tradisional, pusat rekreasi, perumahan, dan museum. Didesain juga jalur kereta api mengelilingi wilayah calon ibu kota negara.
Gagasan
Secara terpisah, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan, desain yang memenangi sayembara bukan berarti akan digunakan sepenuhnya. ”Gagasannya yang akan diambil,” katanya.
Para pemenang sayembara, tambah Suharso, juga bisa direkrut untuk mengerjakan detail desain ibu kota negara. Saat ini baru prarencana induk yang sudah diselesaikan. Masih ada rencana induk dan desain detail yang harus segera dirampungkan sampai dengan pertengahan 2020.