Usaha rintisan RuangGuru mengumumkan telah menerima suntikan dana seri C sekitar 150 juta dollar AS akhir Desember 2019. Dana itu antara lain dipakai memperkuat kapasitas perusahaan untuk ekspansi ke luar Indonesia.
Oleh
MEDIANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Menjelang akhir Desember 2019, perusahaan rintisan bidang teknologi pendidikan RuangGuru mengumumkan telah menerima suntikan dana seri C sekitar 150 juta dollar AS. Pendanaan ini, antara lain, diperoleh dari perusahaan investasi global General Atlantik, perusahaan modal ventura GGV Capital, EV Growth, dan UOB Venture Management.
Pendiri sekaligus Direktur Produk dan Kemitraan RuangGuru Iman Usman, yang ditemui usai pengumuman duta merek terbaru RuangGuru, Jumat petang pekan lalu, di Jakarta, mengatakan, dana sebesar itu rencananya dipakai untuk tiga hal. Hal pertama berkaitan dengan sumber daya manusia, yakni perekrutan pekerja. Saat ini, total karyawan RuangGuru sudah mendekati 4.000 orang.
Kedua, ekspansi bisnis vertikal berupa program skill academy dan brain academy. Menurut dia, brain academy sebenarnya adalah perpaduan bimbingan belajar daring dan tatap muka langsung dengan tutor.
Brain academy diperuntukkan bagi pelajar jenjang kelas 4 SD hingga 12 SMA. Dalam satu gedung brain academy diisi dengan ruang kelas yang dikonsep cerdas, kafe, studio kreatif, dan lounge yang bisa digunakan sebagai ruang kerja bersama.
Keunikan dari brain academy adalah adanya materi pengembangan ketrampilan nonilmu atau biasa disebut pendidikan karakter. Pendiri sekaligus Direktur Utama RuangGuru Belva Devara menjelaskan, materi pendirian karakter ini amat dibutuhkan ketika anak sudah selesai sekolah. Beberapa submateri yang sudah dikembangkan tim RuangGuru menyangkut pengendalian diri, perundungan, dan toleransi.
Brain academy sekarang sudah tersebar di 15 kota, antara lain Bandung, Semarang, dan Surabaya. Rencananya, dana yang ada dipakai terus menambah kota operasional.
Sementara skill academy, lanjut Belva, dikemas sebagai pelatihan keterampilan bagi pekerja profesional. Materi pelatihan menyesuaikan dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh industri, seperti analisa data berukuran besar dan advance microsoft excel.
Peruntukan suntikan dana seri C yang ketiga, kata Iman, adalah memperkuat kapasitas perusahaan ketika ekspansi ke luar Indonesia. Sejauh ini, RuangGuru telah memiliki cabang di Vietnam, dengan nama Kien Guru. Kien Guru beroperasi di kota Hanoy dan Ho Chi Minh. Menurut dia, pengembangan bisnis Kien Guru mirip dengan di RuangGuru. Misalnya, video belajar berlangganan.
Ketika ditanya soal pencapaian selama 2019, Iman menyebutkan salah satu terpenting yaitu berdirinya Yayasan RuangGuru. Dia mengklaim, RuangGuru sebagai satu-satunya perusahaan rintisan bidang teknologi yang memiliki yayasan. Yayasan ini memanfaatkan aset-aset yang dipunya perusahaan. Program yayasan yang sudah berjalan adalah beasiswa kepada guru di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Sebanyak 3.911 orang guru telah mengikuti program. Kami pertama-tama memperkenalkan dulu cara kerja aplikasi RuangGuru. Kami memberikan cara mengajar serta pengetahuan, seperti mengemas belajar-mengajar untuk konten nonakademis," kata Iman.
Pada saat ini, aplikasi RuangGuru telah diunduh lebih dari 10 juta kali di Google Play Store dan Apple App Store. Total siswa terdaftar sebagai pengguna tercatat lebih dari 15 juta orang.
Belva menambahkan, RuangGuru akan tetap konsisten menjadi perusahaan teknologi yang mendukung pemerataan pendidikan. Setiap enam bulan sekali, perusahaan berupaya menghadirkan fitur baru mengikuti semester pembelajaran para siswa. Untuk enam bulan mendatang, salah satu fitur baru yang diluncurkan adalah try out online bagi siswa seluruh jenjang kelas, termasuk siswa SMA yang mau masuk perguruan tinggi.