logo Kompas.id
EkonomiAntisipasi Potensi Konflik...
Iklan

Antisipasi Potensi Konflik Nelayan

Pemerintah mengkaji rencana merelokasi kapal nelayan ke perairan Natuna. Namun, pemerintah diingatkan agar tidak menimbulkan persoalan baru.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QJe3lBM7KlYmYgW7OXMIVia8ycc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F3ac9da5d-8083-4f95-ab7b-84e7dc998cf3_jpeg.jpg
KOMPAS/PANDU WIYOGA

Sejumlah nelayan di Kecamatan Bunguran Timur, Natuna, Kepulauan Riau, memeriksa kondisi ikan dalam pendingin di atas kapal mereka, Minggu (12/1/2020). Nelayan di Natuna mengharapkan pemerintah menambah jumlah armada penjaga pantai agar dapat menjamin keamanan mereka saat melaut hingga ke zona ekonomi eksklusif di Laut Natuna Utara.

JAKARTA, KOMPAS — Rencana pemerintah memindahkan ratusan kapal ikan berukuran besar ke perairan Natuna dinilai dapat memicu persoalan baru. Persoalan akan muncul jika pemindahan itu tidak disertai alat tangkap yang tepat, daya dukung lingkungan, fasilitas pendukung, dan dinamika sosial.

Seiring penangkapan ikan ilegal yang marak oleh kapal-kapal asing di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia Laut Natuna Utara, pemerintah berencana merelokasi ratusan nelayan kapal besar ke wilayah pengelolaan perikanan (WPP) 711. Nelayan yang akan direlokasi itu, di antaranya nelayan kapal cantrang dari perairan pantai utara Jawa. Koordinasi lintas kementerian terkait pemindahan nelayan dilaksanakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000