Pemerintah RI memperbolehkan warga China yang masa berlaku visanya sudah habis untuk tinggal lebih lama di Indonesia. Hal ini dilaksanakan setelah penutupan penerbangan diberlakukan.
Oleh
TIM KOMPAS
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan memperbolehkan warga China yang masa berlaku visanya habis untuk tinggal lebih lama. Hal ini berlaku bagi turis dan tenaga kerja.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi Manado, Sulawesi Utara, Arthur Mawikere mengatakan, Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 3 Tahun 2020 memperbolehkan warga China yang masuk ke Indonesia dengan fasilitas bebas visa hingga 30 hari untuk tinggal 30 hari lebih lama. Langkah ini ditempuh karena mulai Rabu (5/2/2020) tak ada lagi penerbangan dari Indonesia ke China. ”Peraturan ditandatangani Menkumham (Yasonna Laoly). Untuk sementara, wisman China boleh tinggal sampai visa berliburnya habis. Setelah itu, mereka diberi waktu tinggal 30 hari lagi,” katanya, kemarin.
Sejak Selasa lalu, sebanyak 15 wisatawan mancanegara (wisman) China mengajukan permohonan izin tinggal di Manado karena tidak ada tiket pulang. Menurut Arthur, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak yang mengunjungi suami atau ayah mereka dengan fasilitas bebas visa untuk wisata.
Sejak 2016, Manado menjadi salah satu destinasi utama wisman China di Indonesia. Sekitar 89 persen dari total 120.000 wisman di Manado berasal dari China.
Di bidang ketenagakerjaan, Pemerintah Indonesia juga memberikan perpanjangan waktu 30 hari bagi tenaga kerja asal China yang memiliki izin tinggal terbatas ataupun masa kerjanya habis. Namun, jika mereka ingin langsung pulang ke negaranya, Pemerintah Indonesia tak akan menghalangi. ”Jumlah tenaga kerja berkewarganegaraan China saat ini mencapai 40.000 orang,” ujar Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
Perlu diingat, China adalah mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi,
Kepala Subbagian Pers dan Media Massa Biro Humas Kementerian Hukum dan HAM Fitriadi Agung Prabowo mengatakan, sejak Rabu pukul 00.00, Indonesia resmi menutup penerbangan dari dan ke China untuk mengantisipasi penyebaran virus korona baru. Hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo. ”Peraturan Menkumham tentang penutupan telah ditandatangani Pak Menteri dan berlaku per 5 Februari,” ujarnya di Jakarta.
Menurut dia, penghentian sementara penerbangan dan transit penumpang dari dan ke China tidak hanya dilakukan Indonesia, tetapi juga negara lain, seperti Singapura. ”Langkah ini tentu tak berlaku seterusnya, yakni dengan melihat perkembangan penyebaran virus dan penanganannya secara global. Perlu diingat, China adalah mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi,” ujar Fitriadi.
Pada Rabu dini hari waktu Indonesia tengah, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, melayani penerbangan langsung terakhir menuju China. Sebanyak 127 penumpang diberangkatkan menuju Guangzhou, Provinsi Guangdong, China, dengan pesawat China Southern Airlines.
Kasus bertambah
Berdasarkan data yang dihimpun Johns Hopkins University pada Rabu hingga pukul 21.00 WIB, jumlah kasus positif virus korona tipe baru telah mencapai angka 24.607 dengan jumlah korban meninggal 494 orang. Mayoritas korban meninggal, yakni 479 orang, berasal dari Provinsi Hubei, China. Adapun pasien yang sembuh 990 orang.
Kota Wuhan di Provinsi Hubei menjadi pusat penyebaran virus korona tipe baru. Pneumonia yang dipicu virus itu dilaporkan pertama kali terjadi di Wuhan pada Desember 2019. Wuhan dan Provinsi Hubei kini diisolasi Pemerintah China.
Otoritas Wuhan juga mengarantina warganya di hotel-hotel, sekolah, dan rumah sakit swasta. Ada 132 pusat karantina dengan jumlah tempat tidur 12.571.
Duta Besar RI di Beijing Djauhari Oratmangun menyatakan, pasokan makanan dan minuman di provinsi lain di China yang belum diisolasi masih cukup. Yang kurang hanya masker. Bandara pun masih dibuka sehingga warga tetap memiliki akses keluar dan masuk China.
Observasi di Natuna
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, kemarin, mengunjungi tempat observasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan di Pulau Natuna, Kepulauan Riau. Mereka meminta warga Natuna yakin pemerintah menangani permasalahan itu dengan baik.
”Kami ke sini untuk meyakinkan warga agar tidak panik. Kalau rakyat dan pemerintah bekerja sama, semuanya bisa dihadapi dengan baik,” kata Prabowo di Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Raden Sadjad, Natuna.
Prabowo dan Terawan, didampingi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Laksamana Madya Yudo Margono dan Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal, mendatangi tempat observasi 238 orang yang dievakuasi dari Wuhan. Rombongan memantau kondisi WNI dari dalam mobil yang berjarak sekitar 100 meter dari hanggar, tempat observasi dilakukan.
Sementara itu, dalam keterangan yang diterima Kompas, Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, seluruh pihak perlu memitigasi penularan virus korona, tetapi tidak boleh berlebihan. Hal yang terpenting adalah mengomunikasikannya dengan benar dan jelas kepada masyarakat.
Menurut Kalla, yang juga Wakil Presiden RI 2004-2009 dan 2014-2019, PMI memiliki 170.000 boks masker. Organisasi ini telah mengirim 50.000 boks ke Hong Kong dan 20.000 boks ke Natuna. Pengiriman ke Hong Kong menunjukkan Indonesia membantu China yang sedang mengalami wabah virus korona.
Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, kemarin, mengatakan, ekonomi global pasti melambat akibat merebaknya virus korona baru. Perlambatan tidak hanya terjadi di China yang merupakan pusat penyebaran virus, tetapi juga negara lain.
Sampai saat ini pemerintah belum merencanakan mengevaluasi target pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang ditetapkan 5,7 persen. Menurut Presiden, pemerintah masih mengalkulasi imbas penyebaran virus korona tipe baru terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Meski demikian, pemerintah optimistis ekonomi Indonesia bisa tumbuh di angka 5 persen. Pengalaman membuktikan, perekonomian nasional tetap tumbuh positif di tengah gejolak ekonomi global.