logo Kompas.id
EkonomiKebijakan Antisipatif...
Iklan

Kebijakan Antisipatif Disiapkan

Penyebaran virus korona juga berdampak terhadap lalu lintas barang. China adalah mitra dagang utama Indonesia. Kontribusi ekspor Indonesia ke China mencapai 16,8 persen atau senilai 37,9 miliar dollar AS

Oleh
Karina Isna Irawan/Dimas Waraditya Nugraha
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OEcI8jppHro5YI2qDCX0_v7mo-g=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200212_ENGLISH-KORONA_A_web_1581521442.jpg
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, menggelar simulasi penanganan pasien yang dicurigai terinfeksi virus korona jenis baru di RSUP Sanglah, Denpasar, Rabu (12/2/2020). RSUP Sanglah di Denpasar merupakan satu dari tiga rumah sakit pemerintah di Bali yang menjadi rumah sakit rujukan penanganan dan perawatan pasien dengan kasus infeksi akibat virus korona jenis baru.

JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah menyiapkan kebijakan untuk mengantisipasi dampak ekonomi atas penyebaran virus korona tipe baru. Kebijakan itu bertujuan menjaga pertumbuhan ekonomi tahun ini tetap mencapai 5,3 persen.

Berdasarkan kajian Kementerian Koordinator Perekonomian, kondisi darurat kesehatan global akibat merebaknya virus korona tipe baru bisa membuat pertumbuhan ekonomi RI berkurang 0,1-0,3 persen dalam enam bulan. Dampak ini dihitung dari sampel data pergerakan orang, barang, dan uang Indonesia-China selama pekan pertama penyebaran virus ini.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000