Pembangunan fasilitas pendukung Tol Kayu Agung-Terbanggi Besar sejauh 189,2 kilometer terus digenjot, terutama untuk pembangunan tempat istirahat (”rest area”) dan sarana pendukung lainnya.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
MESUJI, KOMPAS — Pembangunan fasilitas pendukung Jalan Tol Kayu Agung-Terbanggi Besar sejauh 189,2 kilometer terus digenjot, terutama untuk pembangunan tempat istirahat (rest area) dan sarana pendukung lainnya. Hingga saat ini lalu lintas kendaraan yang melewati jalur ini belum normal.
Hal itu disampaikan Kepala Cabang PT Hutama Karya Ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang- Kayu Agung dari PT Hutama Karya, Yoni Setyo, Sabtu (15/2/2020). Dia mengatakan, sampai saat ini pihaknya terus membenahi tempat istirahat yang ada di sepanjang ruas tol.
Ada sembilan tempat istirahat yang dibangun di sepanjang ruas tol. Dari jumlah tersebut, sebanyak dua tempat istirahat sudah dapat digunakan, sedangkan tujuh lainnya dalam pembangunan.
”Walau demikian, lima dari tujuh rest area yang masih dibangun itu sudah disediakan fasilitas sementara, seperti toilet portabel, dan sejumlah warung yang didirikan oleh warga,” katanya.
Berdasarkan pantauan Kompas, saat menjajal jalur tol ini, terpantau adanya puluhan warung yang dibangun dengan beratapkan terpal berwana biru. Sejumlah pengemudi yang didominasi truk melepas lelah di warung tersebut dengan memarkirkan kendaraan mereka di tepi jalan tol. Yoni mengatakan, pembangunan semua tempat istirahat ditargetkan selesai pada bulan Maret sehingga bisa digunakan pemudik saat Lebaran nanti.
Lima dari tujuh rest area yang masih dibangun sudah disediakan fasilitas sementara, seperti toilet portabel, dan sejumlah warung yang didirikan oleh warga.
Tidak hanya itu, sejumlah alat berat dan pekerja masih melakukan perbaikan jalan di sejumlah titik. Beberapa kendaraan yang melintas pun harus mengurangi kecepatan.
Secara keseluruhan di ruas tol ini masih lengang, kendaraan pun bisa melaju dengan kecepatan di atas 100 kilometer per jam. Yoni mengatakan, saat ini kondisi lalu lintas di tol memang belum normal, terutama setelah penetapan tarif tol pada awal 2020.
Saat ini, rata-rata kendaraan yang melalui ruas Tol Kayu Agung-Terbanggi Besar sekitar 10.000 kendaraan per hari. Jumlah ini turun dibandingkan saat masa Natal dan Tahun Baru, yakni jumlah kendaraan yang melintas sekitar 16.000 kendaraan.
Apabila kondisi sudah normal, diperkirakan lalu lintas kendaraan per hari sekitar 12.500 kendaraan. Jumlah itu masih di bawah kapasitas jalan tol.
Hanya beberapa kendaraan yang masih mengantre panjang di Gerbang Tol Kayu Agung. Dengan jumlah pintu keluar yang hanya dua unit, tidak sebanding dengan jumlah kendaraan. Hal ini juga diperparah adanya pengemudi yang mengisi kartu tol.
Segera diresmikan
Ruas Tol Palembang-Kayu Agung sepanjang 33 kilometer ini direncanakan diresmikan Presiden Joko Widodo pada Maret 2020. ”Itu masih tentatif, kami masih menunggu jadwal dari Presiden,” kata Gunawan, Kepala Proyek Seksi I, ruas Tol Kayu Agung-Palembang, dari PT Waskita Karya.
Sembari menunggu peresmian tersebut, sejumlah pengerjaan dilakukan terutama pada tahapan penyelesaian. ”Kami sedang melakukan pembangunan di tepian jalan,” katanya. Karena itu, jalur Tol Palembang juga belum dibuka.
Gunawan mengatakan, untuk infrastruktur jalan, semua sudah rampung. Bahkan pada masa Natal dan Tahun Baru lalu tol bisa digunakan selama 24 jam.
Aji Putra (29), warga Palembang, mengatakan, keberadaan tol memang membuat jarak perjalanan semakin cepat. Dari Palembang ke Bandar Lampung, dia hanya menghabiskan waktu empat jam.
Aji berharap agar pembangunan sarana pendukung dapat segera diselesaikan. ”Rest area menjadi sarana yang paling dibutuhkan. Sebab, dengan jalur yang lurus, pengemudi rentan lelah,” ujarnya. Selain itu, dia berharap agar Tol Palembang-Kayu Agung segera diresmikan sehingga waktu perjalanan juga lebih singkat.