logo Kompas.id
EkonomiSimalakama Harga Gas Industri
Iklan

Simalakama Harga Gas Industri

Menurunkan harga gas industri ibarat makan buah simalakama. Kalau tak diturunkan, industri mati. Kalau diturunkan, pendapatan negara berkurang. Pemerintah menghadapi dilema.

Oleh
ARIS PRASETYO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RdrJ5nmsdifQEwNVMbAEyMXroKw=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F8523fe26-6571-48aa-a581-c64c8e48ef3d_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Petugas PGN mendeteksi kebocoran jaringan gas dengan menggunakan alat LaseMethane Mini di Perumahan Buddha Szu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (12/2/2020). Pada tahun ini, pemerintah melalui Perusahaan Gas Negara (PGN) akan membangun 266.000 jaringan gas rumah tangga di 49 kabupaten/kota. Dalam jangka panjang, pemerintah menargetkan 10 juta sambungan gas rumah tangga terpasang dalam 5-10 tahun mendatang.

Kalau tak diturunkan, industri mati. Kalau diturunkan, pendapatan negara berkurang. Begitu kira-kira ilustrasi kebijakan penurunan harga gas bumi yang sampai sekarang belum sepenuhnya terealisasi. Ibarat buah simalakama.

Semua berawal dari terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi. Perpres itu menyebutkan, jika harga gas tidak dapat memenuhi keekonomian industri pengguna gas bumi dan harga gas lebih tinggi dari 6 dollar AS per juta British thermal unit (MMBTU), menteri dapat  menetapkan harga gas tertentu. Peraturan ini adalah bagian dari beberapa paket kebijakan pemerintah di bidang ekonomi.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000