Badan Pusat Statistik mencatat inflasi sepanjang Februari 2020 mencapai 0,28 persen. Lonjakan harga bawang putih akibat berkurangnya pasokan ke pasar ikut mendongkrak inflasi bulan lalu.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Lonjakan harga komoditas pangan, terutama bawang putih, mengerek inflasi pada Februari 2020. Kondisi ini terjadi akibat tingginya konsumsi masyarakat yang tidak diimbangi dengan ketersediaan pasokan, baik karena musim hujan ataupun wabah virus korona di kawasan Asia.
Badan Pusat Statistik mencatat, inflasi sepanjang Februari 2020 mencapai 0,28 persen. Jika dihitung terhadap Februari 2019, inflasi tercatat 2,98 persen, sementara sepanjang kalender berjalan (Januari-Februari 2020) inflasi tercatat 0,66 persen.
Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Yunita Rusanti di Jakarta, Senin (2/3/2020), menyatakan, kelompok pengeluaran yang memberi andil inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi 0,95 persen dengan andil sebesar 0,25 persen.
Komoditas yang memberi sumbangan inflasi terutama adalah bawang putih dengan andil 0,09 persen, cabai merah dengan andil 0,06 persen, daging ayam ras dengan andil 0,02 persen, dan jeruk dengan andil 0,02 persen.
Selain itu ada juga beberapa komoditas seperti rokok kretek filter, beras, minyak goreng, rokok putih, cabai rawit, bawang bombai, dan kentang yang masing-masing memberi andil inflasi sebesar 0,01 persen.
Secara terpisah, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah berpendapat, peningkatan inflasi ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pola tahunan kenaikan inflasi di awal tahun.
Akan tetapi, selain hal itu, inflasi juga disebabkan oleh kenaikan harga bawang putih akibat merebaknya virus korona baru atau Covid-19. Hal ini mengingat hampir 90 persen dari total konsumsi bawang putih Indonesia dipenuhi dari impor bawang putih dari China.
“Memang biasanya terjadi kenaikan inflasi dari bulan Januari ke bulan Februari. Tapi perlu diingat, pada bulan Desember 2019 harga bawang putih sebesar Rp 32.000 per kilogram, sementara pada Februari 2020 mencapai Rp 50.400 per kg,” ujarnya.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, pemerintah perlu mewaspadai pasokan bahan pangan seperti bawang putih dan cabai merah karena terhambatnya distribusi. “Inflasi didorong juga oleh kenaikan harga bahan-bahan makanan karena gangguan pasokan dan distribusi di musim hujan,” ujarnya.
Berdasarkan data BPS, Indeks Harga Konsumen (IHK) nasional pada Februari 2020 tercatat sebesar 104,62 naik dari posisi Januari 2020 sebesar 104,33. Dari pantauan perkembangan harga berbagai komoditas di 90 kota, sebanyak 73 kota mengalami inflasi dan 17 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Sintang sebesar 1,21 persen dengan IHK sebesar 109,73 dan terendah terjadi di Pare-pare sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 103,82. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,2 persen dengan IHK sebesar 103,66 dan terendah terjadi di Padangsidimpuan sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 104,01.
Sementara komponen inti pada Februari 2020 mengalami inflasi sebesar 0,14 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender Februari 2020 terhadap Januari 2020 sebesar 0,33 persen dan tingkat inflasi komponen inti dari Februari 2020 terhadap Februari 2019 sebesar 2,76 persen.