logo Kompas.id
EkonomiManis Tol Laut Masih Terasa...
Iklan

Manis Tol Laut Masih Terasa Asam bagi Warga Morotai

Di Morotai, tol laut terasa manis bagi pebisnis, tetapi masih asam untuk warga seperti Moli.

Oleh
Frans Pati Herin
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cA-GVrdb9cIxho6Wy6dJ_Z_-sGs=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F644a6b6b-0c2f-4830-9bc2-1f5b72e58bd4_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Peti kemas berisi kayu siap diangkut kapal tol laut dari Pelabuhan Daruba, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara seperti pada Senin (2/3/2020). Angkutan balik dari daerah itu didominasi kopra, ikan, dan kayu.

Moli (42) kaget. Harga gula pasir jadi Rp 17.000 per kilogram atau naik Rp 2.000 dibanding pekan lalu. Dengan wajah mendung, ia keluar kios bahan pokok di Pelabuhan Daruba, Pulau Morotai, Maluku Utara, awal Maret.

Kios itu berjarak 40 meter dari tumpukan peti kemas pengangkut barang tol laut di Pelabuhan Daruba. Moli melewati deretan kios pengecer di pusat kota itu sambil mengecek harga gula pasir. Pedagang kompak menjual gula pasir Rp 17.000 per kilogram (kg). Satu karung gula pasir dalam kemasan 50 kg dijual seharga Rp 820.000.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000