Pemerintah meyakini langkah-langkah yang dilakukan sudah memadai. Pelaku pasar perlu diyakinkan.
Oleh
M Paschalia Judith J
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penetapan Covid-19 sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuat kondisi perekonomian dunia merosot. Pemerintah minta pelaku pasar tak khawatir.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan, pelaku pasar tak perlu khawatir karena pemerintah menghadapi kasus Covid-19 secara optimal. ”Kami mengambil langkah-langkah yang semakin progresif,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Menurut Moeldoko, langkah yang kian progresif itu di antaranya mengumpulkan talenta di bidang kesehatan, baik dari perguruan tinggi maupun asosiasi terkait, untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam menangani kasus Covid-19 di Indonesia. Pemerintah juga membentuk satuan tugas penanganan Covid-19 dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo sebagai pemegang kendali.
Selain itu, menurut Moeldoko, pemerintah sudah terbuka dalam menyampaikan informasi terkait perkembangan Covid-19. ”Juru bicara selalu melaporkan perkembangan dari waktu ke waktu. Itu sebuah langkah keterbukaan dan tak ada yang tertutup,” ujarnya.
Sementara itu, pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Berly Martawardaya, berpendapat, kesehatan publik dan transparansi kebijakan yang mengenai hal tersebut mesti menjadi prioritas. ”Apabila pemerintah dapat menunjukkan langkah antisipatif terhadap masalah (kasus Covid-19) yang terjadi, pelaku pasar pun akan tenang secara otomatis,” katanya saat dihubungi, Kamis.
Kebijakan kesehatan publik itu, menurut Berly, tampak dari adanya rencana kontingensi dan protokol penanganan kasus Covid-19. Penerapan dari rencana kontingensi dan protokol tersebut mesti konsisten.
Berly menambahkan, pemerintah perlu mengidentifikasi titik-titik pelabuhan, baik udara maupun laut, yang berisiko tinggi menjadi tempat masuknya orang yang berpenyakit Covid-19. Di titik-titik ini, pemerintah perlu menguatkan mekanisme deteksi dan penanganan. Bahkan, jika dibutuhkan, pemerintah bisa melarang turis dari negara-negara dengan kasus Covid-19 yang mencapai ribuan untuk datang ke Indonesia.
Pada perdagangan saham, Kamis, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,01 persen sehingga ditutup pada pukul 15.33. Sepanjang perdagangan Kamis, investor asing membukukan penjualan bersih Rp 256,57 miliar. Sejak awal tahun ini, investor asing membukukan jual bersih Rp 7,207 triliun.
Adapun nilai tukar berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, Kamis, sebesar Rp 14.490 per dollar AS.