Lonjakan arus data di area permukiman saat ini rata-rata mencapai 5 persen-10 persen dari kondisi normal. Apabila lonjakan trafik terus terjadi, operator seluler akan menambah kapasitas.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
Kebijakan pemerintah tentang bekerja dan belajar dari rumah mulai berjalan. Aktivitas bekerja dan belajar dari rumah itu otomatis meningkatkan permintaan layanan data. Pemerintah dan operator berkomitmen menjaga layanan data itu.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, lonjakan arus data di area permukiman saat ini rata-rata mencapai 5 persen-10 persen dari kondisi normal. Apabila lonjakan trafik terus terjadi, operator seluler akan menambah kapasitas pada base transceiver station (BTS).
”Jika dibutuhkan, operator seluler akan mengerahkan mobile BTS untuk melayani daerah-daerah yang trafiknya berlebih,” ujarnya, Kamis (19/3/2020).
Selain itu, lanjut Johnny, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika terus mengukur kualitas layanan telekomunikasi di area permukiman. Seandainya terdapat layanan telekomunikasi yang tergolong kurang baik, akan dioptimalkan.
Group Head Corporate Communication PT XL Axiata Tbk Tri Wahyuningsih menyatakan, jaringan XL Axiata telah disiapkan untuk menghadapi lonjakan data. Korporasi juga akan memantau kinerja dan kualitasnya selama 24 jam untuk mengantisipasi potensi lonjakan kepadatan transfer data.
”Apabila terjadi peningkatan trafik data, kami akan menyeimbangkan layanan jaringan yang ada. Jika dibutuhkan, kami juga akan menambah kapasitas jaringan,” ujarnya.
Sementara President Director & CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama menuturkan, Indosat siap menyokong kebutuhan digital masyarakat selama bekerja dan belajar di rumah sesuai arahan pemerintah. Indosat juga akan memastikan jaringan berjalan baik untuk mendukung komunikasi pelanggan.
”Kami juga menyiapkan kapasitas jaringan untuk melayani peningkatan trafik atau kebutuhan koneksi telekomunikasi saat ini,” lanjutnya.
Sebelumnya, Johnny menggandeng operator-operator penyelenggara telekomunikasi di Indonesia untuk menambah kapasitas lebar pita (bandwidth) selama pemberlakuan bekerja dan belajar dari rumah. Operator seluler memiliki cadangan kapasitas bandwidth yang cukup dan mampu untuk menghadapi peningkatan kepadatan arus data.
Besaran tambahan bandwidth itu bergantung pada kepadatan di wilayah masing-masing dan kapasitas yang dimiliki. Pelayanan tambahan bandwidth ini berlangsung hingga Indonesia dapat mengendalikan wabah Covid-19.
Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro menyebutkan, Telkomsel menjamin layanan jaringan dapat mengantisipasi lonjakan transfer data. Telkomsel sudah mendata dan memperhitungkan rata-rata penggunaan pada saat normal beserta lonjakannya.
Kolaborasi konten
Tak hanya menyiapkan dan mengelola layanan arus data dengan baik, operator seluler juga memberikan tambahan paket-paket data. XL Axiata, misalnya, menyediakan kuota gratis 2 gigabit per hari hingga 31 Maret 2020 bagi pelanggan.
”Kuota ini dapat dimanfaatkan untuk mengakses aplikasi penyedia konten pendidikan, seperti Udemy, Ruang Guru, dan Zenius, serta aktivitas perkantoran, misalnya Microsoft Office 365," ujar Wahyuningsih.
Setyanto menambahkan, Telkomsel menyediakan paket kuota untuk penyelenggaraan pendidikan, yaitu paket gratis sebanyak 30 gigabit selama 30 hari. Dalam hal ini, Telkomsel bekerja sama dengan penyelenggara pendidikan dalam jaringan (daring), seperti Ruang Guru, dan universitas yang memiliki pembelajaran jarak jauh.
Indosat juga bekerja sama dengan beberapa lembaga pendidikan. Kerja sama ini berupa penyediaan kapasitas bandwidth ekstra yang gratis terhadap layanan internet yang digunakan untuk perkuliahan secara daring.