logo Kompas.id
EkonomiPHK Membayangi, PHRI Minta...
Iklan

PHK Membayangi, PHRI Minta Tambah Stimulus

Kami sudah tidak lagi mencari keuntungan. Yang penting bagaimana tetap menggaji karyawan. Sudah tidak ada penghasilan, bagaimana perusahaan bisa (menggaji)? Jangan sampai ini nanti jadi sumber konflik.

Oleh
Agnes Theodora
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DCrfKqLhFT4liZ6eSJtjybmj-6c=/1024x608/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2Fe930f03e-ec21-4b1c-884d-8537596380bf_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Turis asing memotret saat berwisata di kawasan Kota Tua, Jakarta, Kamis (5/3/2020). Semakin masifnya penyebaran Covid-19 membuat sektor industri pariwisata semakin terpuruk. Para pekerja di sektor itu sudah ada yang dirumahkan sementara dan makin rentan untuk dirumahkan.

JAKARTA, KOMPAS — Stimulus yang pertama diberikan pemerintah di sektor pariwisata dinilai tak relevan untuk membantu industri pariwisata sebagai sektor yang paling pertama terpukul pandemi Covid-19. Untuk itu, pelaku usaha mengusulkan sektor pariwisata juga bisa mendapat keringanan pajak penghasilan bagi karyawan dan pajak penghasilan badan usaha seperti sektor manufaktur.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran saat dihubungi dari Jakarta, Senin (23/3/2020), mengatakan, puncak jatuhnya industri pariwisata diperkirakan pada Mei. Saat ini, akibat penghasilan berhenti, beberapa perusahaan menyubsidi biaya operasional rutinnya untuk Maret dan April dari keuntungan tahunan (year on year) pada Januari dan Februari.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000