Anjuran Bekerja dari Rumah Naikkan Konsumsi Elpiji
Kebijakan bekerja dari rumah untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19 membuat konsumsi elpiji meningkat 15 persen. Pertamina menjamin kecukupan BBM dan elpiji selama masa siaga wabah Covid-19.
Oleh
ARIS PRASETYO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Anjuran pemerintah untuk bekerja dari rumah sejak awal Maret mengakibatkan konsumsi elpiji nonsubsidi meningkat signifikan hingga 15 persen dari konsumsi rata-rata harian. Kenaikan konsumsi tersebut terjadi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, yaitu Jawa Barat dan Banten.
Unit Manager Communication and CSR Pertamina Marketing Operation Region III Dewi Sri Utami, Kamis (26/3/2020), di Jakarta mengatakan, sejak awal Maret hingga pekan ini, konsumsi elpiji nonsubsidi ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram naik 15 persen dari konsumsi rata-rata harian.
”Kenaikan ini sejalan dengan kebijakan pemerintah agar masyarakat bekerja dari rumah,” ujarnya.
Pertamina juga membuka layanan pesan antar untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) dalam kemasan dan elpiji di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Layanan pesan antar hanya tersedia di 45 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di wilayah Marketing Operation Region III, yakni sebagian DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Untuk mendapat layanan ini, konsumen harus menghubungi nomor pusat layanan 135.
Sejak awal Maret hingga pekan ini, konsumsi elpiji nonsubsidi ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram naik 15 persen dari konsumsi rata-rata harian.
Pemesanan dapat dilakukan mulai pukul 08.00 hingga pukul 14.00 dan akan diantar kepada konsumen pada hari yang sama. Batas waktu pengantaran produk pukul 20.00, termasuk menyesuaikan kondisi lalu lintas kendaraan di jalan. Pengantaran BBM ke konsumen dikenai biaya Rp 20.000 setiap pengantaran.
”Untuk elpiji, konsumen dikenai biaya pengantaran sebesar Rp 15.000 per tabung,” ucap Dewi.
Semua petugas pengantar, menurut Dewi, diwajibkan menjalankan prosedur untuk meminimalkan kontak langsung dengan konsumen. Prosedur tersebut adalah mengenakan masker dan sarung tangan, serta wajib mencuci tangan sebelum dan sesudah pengantaran barang ke konsumen.
Sebelumnya, Pertamina menjamin kecukupan BBM dan elpiji di tengah merebaknya wabah Covid-19. Ketahanan stok bahan bakar dan elpiji nasional masih cukup untuk kebutuhan selama 22 hari.
Masyarakat tak perlu panik atau khawatir kekurangan pasokan. Bagi golongan yang mampu, Pertamina mengimbau agar mereka membeli elpiji dan bahan bakar nonsubsidi.
Mengonsumsi secukupnya
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, masyarakat diimbau mengonsumsi bahan bakar dan elpiji secara bijaksana. Masyarakat tak perlu panik atau khawatir kekurangan pasokan. Bagi golongan yang mampu, Pertamina mengimbau agar mereka membeli elpiji dan bahan bakar nonsubsidi.
”Pertamina tetap fokus dan memastikan proses penyediaan energi mulai dari hulu, kilang, distribusi, hingga pemasaran tetap berjalan baik dan lancar,” ujar Fajriyah.
Masyarakat diimbau mengonsumsi bahan bakar dan elpiji secara bijaksana. Masyarakat tak perlu panik atau khawatir kekurangan pasokan.
Sementara itu, PLN menyatakan terus meningkatkan kesiagaan dan kesigapan di tengah wabah Covid-19. Selain pemeriksaan ketat kondisi kesehatan pekerja, perusahaan memberikan makanan tambahan dan vitamin untuk menjaga kebugaran. PLN juga menambah unit sistem kontrol sebagai cadangan daya untuk memastikan pasokan listrik tak terganggu.
”Saya pastikan bahwa pelayanan ketenagalistrikan kepada pelanggan dan masyarakat luas tidak akan berkurang atau menurun akibat merebaknya wabah Covid-19 ini,” kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam keterangan resmi.