Perusahaan tekstil siap memproduksi masker dan alat pelindung diri di tengah pandemi global Covid-19. Namun, perusahaan masih perlu sertifikasi dari Kementerian Kesehatan.
Oleh
M Paschalia Judith J
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Sebanyak 20 perusahaan tekstil bersiap memproduksi alat pelindung diri atau APD bagi tenaga medis dalam menangani Covid-19. Namun, alat pelindung diri itu masih perlu mendapat sertifikasi medical grade dari Kementerian Kesehatan.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian mengimbau agar industri tekstil dan produk tekstil mendiversifikasi produk, yakni memproduksi APD.
Sekretaris Perusahaan PT Pan Brothers Tbk Iswar Deni yang dihubungi pada Kamis (26/3/2020) menyatakan sedang berkonsolidasi agar dapat memproduksi APD. Pan Brothers masuk dalam daftar 20 perusahaan tekstil yang siap memproduksi APD.
”Namun, sertifikasi (medical grade) merupakan hal penting bagi kami,” katanya.
Iswar menambahkan, Pan Brothers berkomitmen memproduksi 100.000 set hazmat suit, salah satu jenis APD, dalam dua bulan mendatang. Biasanya perusahaan memproduksi jaket dan pakaian musim dingin dengan bahan baku yang sama.
Corporate Communication PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex Joy Citra Dewi menyampaikan, Sritex kini turut memproduksi masker dan APD untuk menambah suplai di dalam negeri. ”Sementara (produk) masih bersifat non-medis karena sebelumnya kami tidak berada di bidang alat kesehatan,” ujarnya.
Joy mengharapkan, nantinya perusahaan dapat mengeksplorasi pembuatan produk-produk medis. Namun, dalam keadaan darurat, korporasi berkontribusi menggunakan produk yang ada dan tidak membahayakan pemakai.
Sementara Direktur Utama PT Trisula Textile Industries Tbk Karsongno Wongso Djaja menuturkan, perusahaan sudah mulai memproduksi masker nonmedis yang berkualitas antimikroba dan antiair. Masker itu sudah tersertifikasi aman untuk kulit manusia dan dapat digunakan berulang kali dengan maksimal tiga kali pencucian.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam mengatakan, sejumlah perusahaan anggota Asosiasi Perusahaan Kawasan Berikat sedang menyiapkan infrastruktur untuk memproduksi masker dan APD dalam rangka penanganan Covid-19.
Khayam menambahkan, Kementerian Perindustrian sudah mengimbau industri tekstil dan produk tekstil melalui asosiasi untuk mendiversifikasi produk. Industri yang biasanya memproduksi garmen mode juga sudah diimbau untuk memproduksi masker dan APD.
Diharapkan, dengan diversifikasi produksi, itu dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri yang permintaannya cenderung meningkat. ”Pemerintah dan pelaku industri bersama-sama mengatasi kelangkaan APD dan masker di pasaran yang disebabkan oleh permintaan yang meningkat,” katanya.