Warga Kini Bisa Pesan Layanan Antar Kebutuhan Pokok Lewat Ojek Daring
Gofood memperluas layanan pesan-antar makanan menjadi pemenuhan bahan pangan, kebutuhan pokok, dan barang dengan harapan membantu penghasilan pengemudi ojek mitra yang menurun selama pembatasan sosial berskala besar.
Oleh
sekar gandhawangi
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan penyedia jasa transportasi daring kini memperluas layanan untuk memberi peluang tambahan penghasilan bagi mitra pengemudinya di tengah pandemi Covid-19. Layanan antar makanan kini diperluas menjadi layanan antar untuk kebutuhan pokok dan barang.
Gojek melalui layanan Gofood, misalnya, saat ini memperluas pesan-antar makanan menjadi pemenuhan bahan kebutuhan pokok dan barang. Perluasan layanan ini diharapkan bisa membantu penghasilan mitra pengemudi yang menurun selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Chief Food Officer Gojek Indonesia Catherine Hindra Soetjahyo mengatakan, Gofood telah menambahkan fitur Daily Needs. Pengguna dapat memesan kebutuhan pokok, seperti minyak goreng, gula pasir, beras, telur, dan berbagai kebutuhan pribadi di ritel mitra. Sejauh ini Gofood telah bekerja sama dengan Alfamart, Lawson, Circle K, Family Mart, dan Pasar Mitra Tani (Toko Tani Indonesia Center/TTIC).
”Ini dapat digunakan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kami juga berharap agar layanan ini bisa menjaga volume transaksi mitra driver (pengemudi) agar memperoleh pesanan selama PSBB,” kata Catherine pada konferensi pers tanpa tatap muka, Selasa (14/4/2020).
Ada dua lokasi Pasar Mitra Tani yang telah bermitra dengan Gofood, yakni di Pasar Minggu dan Bogor. Kemitraan dengan Pasar Mitra Tani akan ditambah secara bertahap di 34 provinsi. Menurut rencana, akan ada enam Pasar Mitra Tani di Jabodetabek yang bergabung pada akhir minggu ini. Kemitraan dengan ritel lain juga akan dikembangkan.
Kementerian Pertanian (Kementan) turut memberi dukungan atas perluasan layanan aplikasi ini. Dukungan diberikan dengan menggratiskan ongkos kirim dengan transaksi minimal Rp 40.000.
”Tujuan besar pemerintah adalah menjaga ketersediaan kebutuhan bahan pokok dan pangan selama pandemi. Kami dukung program itu sekaligus mendukung penyaluran barang dagangan petani. Ini juga membantu agar pendapatan mitra driver kami terjaga melalui jasa pengiriman barang,” kata Chief of Corporate Affairs Gojek Indonesia Nila Marita.
Adapun Grab Indonesia akan memperluas layanan guna mengurangi mobilitas orang serta melayani permintaan pengiriman makanan dan barang. Group CEO dan Co-Founder Grab Anthony Tan dalam keterangan tertulis pada akhir Maret mengatakan, Grab akan memperluas layanan GrabMart dan GrabAssistant ke beberapa negara, termasuk Indonesia (Kompas, 8/4/2020).
GrabMart merupakan layanan pengiriman kebutuhan harian. Konsumen dapat membeli barang di swalayan, toko serba ada, dan apotek melalui fitur layanan ini. Di sisi lain, GrabAssistant membantu pelanggan memenuhi kebutuhan pribadi dengan membeli barang di toko-toko yang tidak terdaftar di GrabMart.
Andalkan pesanan lain
Ketua Presidium Nasional Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, pengemudi ojek daring mengalami masa sulit selama pandemi Covid-19. Kondisi itu dinilai semakin parah setelah PSBB berlaku karena pengemudi ojek daring dilarang membawa penumpang. Kini, mereka mengandalkan layanan pesan-antar barang dan makanan untuk bertahan hidup.
Larangan ojek daring mengangkut penumpang tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 33 Tahun 2020 tentang PSBB. Peraturan ini mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB. Hal itu kini didukung oleh Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.
”Kami hanya bisa menunggu pesanan barang dan makanan. Itu pun permintaan pelanggan relatif rendah. Pengemudi ojek lain juga terkendala urusan modal. Kebanyakan dari kami sudah tidak punya modal untuk melayani pesanan makanan,” kata Igun.
Sejumlah pengendara ojek daring, menurut Igun, terpaksa meminjam uang rekan sesama pengemudi ojek untuk menerima pesanan makanan. Kesulitan lain yang dihadapi adalah persaingan mendapat pesanan yang semakin tinggi.
Bantu UMKM
Catherine mengatakan, Gojek melalui Gofood tetap mengadakan program Hari Kuliner Nasional (Harkulnas) untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) selama pandemi ini. Program ini berlangsung pada 1 April 2020 hingga 5 Mei 2020.
”Performa mitra UMKM yang ikut program Harkulnas lebih baik dibandingkan UMKM yang tidak berpartisipasi di Harkulnas. Kenaikan pesanan UMKM yang mengikuti program ini berkisar 20-40 persen,” kata Catherine.
Di sisi lain, layanan pesan makanan dan barang dilakukan dengan prosedur tertentu. Beberapa di antaranya dengan mengirimkan pesanan tanpa kontak fisik dan pemberian segel pengaman pada kemasan makanan.
Survei Asia Pacific MSME Trade Coalition (AMTC) pada 31 Maret hingga 6 April 2020 menyatakan, UMKM menerima dampak langsung dari pandemi Covid-19. Hampir 50 persen UMKM memiliki cadangan kas kurang dari sebulan atau hanya sebulan.
Sekitar 30 persen UMKM berpikir untuk memberhentikan 50 persen pekerjanya. Sementara hanya 35 persen yang yakin bahwa mereka tidak perlu memberhentikan pekerjanya.