Arena ”perang” melawan pandemi Covid-19 menarik siapa saja untuk ikut bertempur, termasuk para pelaku usaha di ekosistem ekonomi digital. Semua berharap bisa segera mengakhiri pandemi ini.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
Dengan warna inovasi masing-masing, sejumlah usaha rintisan bidang teknologi di Tanah Air datang menawarkan bantuan. Barangkali ada motif bisnis. Namun, saat virus korona baru menyebar semakin luas serta menginfeksi dan menyebabkan korban dalam jumlah yang makin besar, andil siapa saja menjadi amat berarti dalam situasi ini. Semua berharap bisa segera mengakhiri perang melawan pandemi Covid-19 ini.
Ketika para petugas medis tak bisa kembali ke rumah dan mesti beristirahat rumah sakit demi mencegah penularan virus, kesulitan datang. Tak sedikit yang mesti istirahat dengan fasilitas seadanya. Bantuan pun mengalir. Termasuk Bobobox, usaha rintisan penyedia hotel kapsul, yang datang membawa sleeping pod atau tempat tidur kapsul ke rumah sakit.
”Ada kebutuhan akomodasi bagi tenaga kesehatan agar mereka dapat beristirahat dengan waktu yang cukup, nyaman, tetapi dapat dekat dengan pasien,” kata CEO dan pendiri PT Bobobox Mitra Indonesia, Indra Gunawan, saat telekonferensi pekan lalu.
Bobobox memasang tempat tidur kapsul di 12 rumah sakit rujukan di Jakarta dan Jawa Barat. Rumah sakit itu adalah RSPI Sulianti Saroso, RSUD Koja, RSUD Cengkareng, RSUD Tarakan, RSKD Duren Sawit, RS Hasan Sadikin, RSUD Subang, RS Pelni, RSUD Bekasi, RS Dustira, RSUD Karawang, dan RSUD Bayu Asih Purwakarta.
Pengadaan 100 sleeping pod senilai 250.000 dollar AS itu bekerja sama dengan Li Ka Shing Foundation. ”Kami mengharapkan ada kerja sama dengan pihak lain untuk pengadaan berikutnya,” katanya.
Marketing Manager PT Bobobox Mitra Indonesia Ahmad Qois menambahkan, Bobobox telah menyelesaikan pemasangan di RSPI Sulianti Saroso, RS Hasan Sadikin, RSUD Tarakan, RSUD Cengkareng, dan RSKD Duren Sawit. ”Kami juga membuka donasi untuk gelombang kedua pengadaan 100 sleeping pod dan bekerja sama dengan BenihBaik.com. Masyarakat dapat berpartisipasi lewat platform itu,” ujarnya, Jumat (17/4/2020).
Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Umum RSPI Sulianti Saroso Vivi Lisdawati menyatakan, sleeping pod ditempatkan di lokasi yang tergolong aman di kompleks rumah sakit. Menurut Direktur Utama RS Pelni Rooshardianti, bantuan sleeping pod mengatasi masalah akomodasi penginapan yang dihadapi oleh tenaga medis.
Menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia Jawa Barat Eka Mulyana, kehadiran tempat tidur kapsul di rumah sakit mampu menunjang kinerja tenaga kesehatan dalam bertugas. Dengan fasilitas beristirahat yang nyaman di rumah sakit, tenaga medis dapat mengefektifkan kinerjanya.
Asuransi gratis
Tidak hanya tenaga medis yang menikmati uluran dari usaha rintisan teknologi (start up). Sejumlah usaha rintisan berkontribusi melalui produk untuk melayani masyarakat dari segi finansial dan pekerjaan.
Bibit.id, usaha rintisan teknologi finansial reksa dana, misalnya, bekerja sama dengan perusahaan asuransi memberikan perlindungan gratis kepada semua penggunanya. Menurut CEO Bibit.id Wellson Lo, asuransi gratis itu merupakan kontribusi untuk menjaga kecukupan kondisi keuangan pengguna sekaligus memberikan perlindungan kesehatan.
Dengan asuransi itu, pengguna berhak mendapatkan santunan tunai Rp 1 juta per hari jika dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit yang dirujuk pemerintah sampai 30 April 2020.
Sementara itu, Synergo Technologies menggratiskan layanannya selama 60 hari bagi pengguna untuk menyokong kebijakan bekerja dari rumah. Synergo merupakan usaha rintisan yang bergerak di bidang teknologi manajemen sumber daya manusia. Salah satu fiturnya, manajemen proyek yang membuat perusahaan dapat memantau pelaksanaan tugas karyawan.
Adapun Tanamduit, teknologi finansial penyalur reksa dana, menawarkan asuransi Covid-19 ke penggunanya dengan premi mulai dari Rp 88.560 per tahun. ”Tanamduit ingin membantu memberi perlindungan dari Covid-19 melalui kanal digital sehingga prosesnya lebih mudah,” kata Director Insurtech Tanamduit Itha Sargianitha.
Inovasi teknologi yang dimiliki usaha rintisan telah menjadi penyokong aktivitas masyarakat, termasuk kinerja tenaga medis, di tengah situasi pandemi Covid-19. Jika tepat sasaran, teknologi sejatinya menjadi sarana penolong yang sangkil dan mangkus bagi sejumlah problematika.