Stok Beras di Kalbar Diperkirakan Cukup hingga Akhir Tahun
Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat memperkirakan stok beras mencukupi kebutuhan hingga akhir 2020. Bahkan, Kalbar diprediksi surplus beras setelah konsumsi selama 2020 sebesar 265.655 ton.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat memperkirakan stok beras mencukupi kebutuhan hingga akhir 2020. Bahkan, Kalbar diprediksi bisa surplus beras setelah konsumsi selama 2020 sebesar 265.655 ton.
”Untuk Januari hingga Desember 2020, produksi 1,14 juta ton gabah kering giling atau setara dengan 722.361 ton beras. Apalagi, pada April panen merata di seluruh kabupaten. Bahkan, setelah konsumsi selama 2020 pun masih bisa surplus beras,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Florentinus Anum, Rabu (22/4/2020).
Artinya, persediaan beras yang ada di Kalbar tidak saja bisa memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri, tetapi juga bisa memenuhi konsumsi hingga akhir tahun. Kebutuhan beras dari Januari hingga Desember diperkirakan 473.039 ton. Maka, pada akhir tahun masih bisa surplus 265.655 ton.
Bantuan pengembangan sayuran daun, termasuk cabai, untuk pekarangan dipercepat pada 2020. Itu bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah yang akan dialokasikan April di 14 kabupaten/kota. (Anum)
Dinas Pertanian dan Hortikultura juga telah mengambil beberapa langkah untuk memastikan produksi tidak terhambat di tengah pandemi Covid-19. Para petani hortikultura diimbau tetap beraktivitas di kebun untuk memproduksi sayur-mayur.
Kemudian, memantau tanaman hortikultura, utamanya bawang merah dan cabai, di setiap kabupaten/kota, baik pertanian swadaya maupun bantuan pemerintah. Untuk komoditas bawang merah yang perlu dipantau di Kabupaten Bengkayang, Mempawah, dan Kota Pontianak. Adapun cabai, kabupaten/kota yang akan dan sedang panen yakni Kabupaten Sekadau, Sanggau, Kapuas Hulu, Bengkayang, dan Sintang. Selain itu, Kota Pontianak.
”Bantuan pengembangan sayuran daun, termasuk cabai, untuk pekarangan dipercepat pada 2020. Itu bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah yang akan dialokasikan April di 14 kabupaten/kota,” kata Anum.
Anum juga mengimbau kepada kabupaten penerima bantuan obor pangan lestari berupa instalasi hidroponik, yaitu Kota Pontianak, Kabupaten Sambas, Bengkayang, Landak, dan Kapuas Hulu untuk terus menanam sayuran hidroponik.
Stok mencukupi
Kecukupan pangan jelang Ramadhan dan Idul Fitri juga ditegaskan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalbar Samuel. Setelah melalui pemantauan di pasar-pasar modern dan tradisional juga di gudang-gudang Bulog serta distributor oleh Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan, stok mencukupi.
”Untuk menjamin tata niaganya tidak ada masalah, Tim Satgas Pangan rutin memantau harga dan ketersediaan pangan di pasar-pasar. Dengan demikian, diharapkan, tidak ada masalah pada distribusi,” ujarnya.
Gubernur Kalbar Sutarmidji menuturkan, Pemerintah Provinsi Kalbar juga telah menyalurkan beras bantuan ke 14 kabupaten/kota. Total 8.283.500 ton. Penyalurannya sudah hampir rampung. Saat ini penyaluran sudah mencapai 86,16 persen.
Dengan demikian, diharapkan masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi Covid-19 bisa terbantu. Desa-desa juga didorong untuk menggunakan dana desa guna meredam dampak Covid-19.
Ini momentum menjadikan desa mandiri dengan kegiatan-kegiatan swakelola sebanyak mungkin. Namun, pertanggungjawaban anggaran tetap dilakukan sebaik mungkin. Ini menunjukkan, ke depan desa-desa memang harus mandiri sehingga kuat menghadapi hal-hal seperti sekarang ini. Mandiri yang dimaksud semua kebutuhan dasar untuk ketahanan lingkungan, sosial, dan ekonimi terpenuhi.