Pandemi Covid-19 berimbas ke bisnis perkantoran. Mayoritas perusahaan yang hendak melakukan ekspansi ruang perkantoran memutuskan menunda sewa ruang kantor seiring pembatasan sosial dan kebijakan bekerja dari rumah.
Oleh
BM Lukita Grahadyarini
·3 menit baca
Pandemi Covid-19 yang melemahkan perekonomian global juga membawa imbas terhadap bisnis perkantoran. Penyedia ruang perkantoran perlu bersiasat menghadapi dampak pelemahan ekonomi.
Menurut Senior Director Office Services Colliers International Indonesia Bagus Adikusumo, pandemi Covid-19 menyebabkan banyak perusahaan menerapkan bekerja dari rumah (WFH) sehingga segala aktivitas dan pertemuan secara fisik ditunda. Sejumlah perkantoran dinilai semakin beradaptasi dengan pola bekerja dari rumah.
Sebagian besar perusahaan yang hendak melakukan ekspansi ruang perkantoran telah memutuskan menunda sewa ruang kantor, terutama di tengah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Penundaan sewa ruang kantor rata-rata berlangsung selama 3-6 bulan, hingga pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir.
Di lain pihak, pemanfaatan teknologi digital kini semakin menjadi kebutuhan di hampir seluruh sektor usaha. Perusahaan yang efektif memanfaatkan teknologi digital untuk bisnis dan negosiasi secara virtual diprediksi akan melanjutkan pola ini pascapandemi serta diikuti dengan efisiensi kebutuhan ruang perkantoran.
Perusahaan akan mendorong efisiensi, antara lain dengan mengevaluasi kebutuhan sewa ruang kantor. Beberapa divisi usaha yang bisa melakukan pekerjaan dari rumah secara efektif dinilai tidak membutuhkan ruang kantor. Pola ruang kerja bersama akan menjadi pilihan perusahaan yang berupaya melakukan efisiensi.
”Pola bekerja dari rumah diprediksi berlanjut dan menghadirkan keseimbangan baru dalam model bisnis,” kata Bagus, di Jakarta, Kamis (22/4/2020).
Pola ruang kerja bersama akan menjadi pilihan perusahaan yang berupaya melakukan efisiensi.
Bagus menambahkan, evaluasi perusahaan terhadap kebutuhan ruang sewa kantor akan menyebabkan permintaan ruang kantor berkurang. Hal ini akan membebani bisnis sewa perkantoran yang saat ini diwarnai suplai tinggi.
Dari data Colliers International Indonesia, kelebihan suplai ruang perkantoran masih akan terus berlangsung hingga tahun 2021. Tahun 2020, suplai ruang perkantoran di DKI Jakarta akan mencapai 500.000 meter persegi atau meningkat 3 persen dibandingkan 2019. Pada triwulan I-2020, pembangunan empat gedung perkantoran telah selesai dan memasok ruang baru sebanyak 212.000 meter persegi.
Tingginya suplai di tengah sewa perkantoran yang terkoreksi diperkirakan membuat tingkat okupansi ruang perkantoran semakin tertekan. Rata-rata tingkat okupansi gedung perkantoran di DKI Jakarta diprediksi akan turun dari 83 persen pada tahun lalu menjadi dibawah 80 persen. ”(Bisnis ruang) kantor akan tertekan tahun ini,” kata Bagus.
Bagus menambahkan, pelemahan pasar perkantoran juga berlangsung untuk bisnis ruang kerja bersama atau coworking space. Bisnis sewa ruang kerja bersama yang sempat melejit di tahun 2019 dinilai tertekan tahun ini. Bisnis coworking space yang menawarkan masa penyewaan ruang kantor secara fleksibel, mulai dari bulanan hingga tahunan, sangat terdampak pandemi Covid-19. Penyewa ruang kerja bersama didominasi usaha rintisan (start-up).
”Coworking space perlu evaluasi ulang model bisnisnya dengan mempertimbangkan tren keseimbangan baru,” katanya.
Bagus menilai, di tengah kondisi perekonomian dan bisnis yang sulit, pemilik gedung perkantoran dan penyewa perlu beradaptasi dan berkompromi. Pemilik gedung perkantoran perlu memberikan keringanan sewa untuk penyewa ketimbang terjadi kekosongan ruang kantor. Adapun penyewa ruang perkantoran perlu menekan biaya dan penghematan di segala lini untuk beradaptasi dengan kondisi.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Real Estat Indonesia (REI) Totok Lusida mengemukakan, pelemahan pasar perkantoran menjadi momentum bagi perusahaan untuk berinvestasi menyerap ruang perkantoran karena akan banyak kemudahan dan diskon yang diberikan oleh pengembang perkantoran.
Di lain pihak, pihaknya mengimbau pemda untuk menetapkan peruntukan gedung perkantoran yang sesuai tata ruang kota. ”Penggunaan tata ruang sesuai dengan peruntukan akan sangat menata kota, menata administrasi, dan apa yang direncanakan oleh kota sesuai dengan peruntukan,” katanya.