34 Karyawan Pabrik Rokok di Surabaya Positif Covid-19
Salah satu kluster baru penularan terkini di Surabaya adalah pabrik rokok Sampoerna di Rungkut setelah 91 karyawannya dinyatakan positif Covid-19. Kemunculan kluster baru ini, salah satu indikasi ketakjujuran pasien.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Salah satu kluster baru penularan terkini di Surabaya adalah pabrik rokok PT HM Sampoerna Tbk di Rungkut setelah 34 karyawannya dinyatakan positif Covid-19. Kemunculan kluster baru penularan wabah virus korona di Surabaya, Jawa Timur, ini mengindikasikan ketidakpatuhan menjalani protokol kesehatan.
Perusahaan rokok itu telah menutup pabrik di lokasi yang mempekerjakan 500 buruh itu sejak Senin (27/4/2020) akibat dua buruh meninggal dunia karena virus korona jenis baru penyebab pandemi Covid-19. Penutupan pabrik dilakukan sehari sebelum pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya Raya.
Ketua Gugus Tracing Satuan Tugas Covid-19 Jawa Timur Kohar Hari Santoso di Surabaya, Jumat (1/5/2020), mengatakan, dua buruh dimaksud meninggal dua pada pekan lalu atau pada 14 April 2020 di Surabaya. Sebelum meninggal, mereka dirawat karena positif tertular. Sebelum masuk perawatan, keduanya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) yang seharusnya isolasi mandiri, tetapi diketahui tetap masuk bekerja.
”Kami masih kesulitan untuk memastikan dari mana kedua buruh itu tertular,” kata Kohar, mantan Kepala Dinas Kesehatan Jatim. Namun, dua buruh itu menulari pekerja lainnya.
Tim telah mengambil sampel usap 46 buruh untuk diperiksa dengan metode reaksi rantai polimerase (PCR) di laboratorium. Tim juga melaksanakan tes cepat Covid-19 terhadap 323 karyawan lain dengan hasil 100 orang di antaranya reaktif atau positif. Dari karyawan yang sudah dites usap tenggorakan, sebanyak 34 orang dinyatakan positif Covid-19.
”Pabrik rokok ini berpotensi menjadi kluster baru penularan sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan,” kata Kohar yang menjabat Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Saiful Anwar, Malang. Pabrik rokok menjadi salah satu kluster penularan penyakit mematikan ini selain pelatihan tim haji Asrama Haji Sukolilo, Pasar Kapasan, Pusat Grosir Surabaya, tenaga medis, dan aktivitas ibadah berjemaah.
Ketua Gugus Kuratif Satgas Covid-19 Joni Wahyuhadi mengatakan, Sampoerna memutuskan menutup sementara operasional pabrik rokok itu. Semua buruh pabrik Rungkut 2 dikarantina di suatu hotel yang telah ditunjuk oleh perusahaan.
”Yang terindikasi kuat terjangkit kami tangani di rumah sakit,” kata Joni yang menjabat Direktur RSUD dr Soetomo, Surabaya.
Munculnya kluster pabrik rokok cukup mengagetkan. Apalagi, saat ini Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik masih dalam masa pemberlakuan PSBB yang bertujuan meredakan wabah Covid-19. Namun, PSBB yang berlaku sejak Selasa (28/4/2020) sampai Senin (11/5/2020) ternyata belum dapat memenuhi tantangan untuk meredakan atau mengatasi pandemi.
Data sampai dengan Jumat ini, tercatat 951 warga positif dengan rincian 100 jiwa meninggal, 689 pasien dirawat, dan 162 orang dinyatakan sembuh. Jumlah ini meningkat daripada hari sebelumnya yang 871 warga positif dengan rincian 97 jiwa meninggal, 617 pasien dirawat, dan 157 orang dinyatakan sembuh.