Di tengah pandemi Covid-19, ekspor produk pertanian terus berjalan. Sebanyak 41 jenis produk pertanian asal Jawa Timur senilai Rp 266,6 miliar diekspor ke 32 negara.
Oleh
NIK/NSA
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Di tengah pandemi Covid-19, ekspor produk pertanian terus berjalan. Sebanyak 41 jenis produk pertanian asal Jawa Timur senilai Rp 266,6 miliar diekspor ke 32 negara, sedangkan 25 jenis komoditas senilai Rp 86,3 miliar diekspor dari Sumatera Utara, Jumat (1/5/2020).
Sebanyak 41 produk pertanian Jatim itu antara lain cengkeh, kopi, susu pasteurisasi, dan pakan ternak. Total kuantitas barang mencapai 11.800 ton setara 237 kontainer. Produk berasal dari 65 perusahaan. ”Ekspor ini sangat penting artinya bagi negara. Pada saat yang sama, kinerja ekspor memberi nilai tambah bagi para petani dalam negeri,” ujar Kepala Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya Musyafak Fauzi, kemarin.
Sebanyak 24 ton cengkeh senilai Rp 1,78 miliar dikirim ke Singapura. Lalu, 19,2 ton kopi (Rp 505,3 juta) ke Mesir, 24 ton susu pasteurisasi (Rp 250 juta) ke Singapura, dan 20 ton pakan ternak (Rp 26,93 juta) dikirim ke Timor Leste. Selain itu, ada kakao bubuk, kakao pasta, kayumanis, kelapa iris, cocopead, gambir, dan sarang burung walet.
Semua itu dikirim ke 32 negara, antara lain Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Bulgaria, Mesir, dan Irak. Jika dirinci, 41 jenis produk itu masuk subsektor hortikultura senilai Rp 11,19 miliar, perkebunan Rp 218,59 miliar, tanaman pangan Rp 720,7 juta, dan peternakan Rp 36,1 miliar.
Pelepasan ekspor secara simbolis dilakukan di Terminal Petikemas Surabaya. Acara dihadiri Kepala Otoritas Pelabuhan M Dahri, Dirut PT TPS Dothy, Kepala Bea dan Cukai Tanjung Perak Aris Sudarminto, Kepala Polres Tanjung Perak Ajun Komisaris Besar Ganis Setyaningrum, serta sejumlah instansi terkait lainnya.
Pelepasan ekspor itu salah satu rangkaian acara Ekspor Serentak Sembilan Pintu oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang dilakukan secara daring di ruang Agriculture War Room Kementan di Jakarta. Sembilan pintu ekspor itu meliputi Surabaya, Tanjung Priok, Soekarno-Hatta, Makassar, Belawan, Medan, Denpasar, Lampung, dan Semarang.
Kinerja meningkat
Musyafak mengatakan, berdasarkan data perkembangan kinerja ekspor asal Jatim yang dikelola BBKP Surabaya selama triwulan pertama 2020 cukup menggembirakan. Kinerja ekspor naik meski turun pada Maret. Selama April, ekspor naik 22,78 persen. Di Sumut, BBKP Belawan melepas 3.600 ton komoditas dari Pelabuhan Belawan, Medan.
Itu antara lain ampas sawit, produk karet, kopi, kelapa, tembakau, durian beku, ubi, dan sayur-sayuran. Produk itu diekspor ke 21 negara di Asia, Eropa, dan Amerika. Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia Sumut Edy Irwansyah mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, komoditas karet masih terus diekspor, tetapi terjadi penurunan volume.
April, volume ekspor karet anjlok hingga 20 persen dibandingkan Maret yang mencapai 33.103 ton. ”Banyak rencana pengapalan karet pada April yang ditunda karena beberapa negara lockdown. Kami perkirakan Mei, volume ekspor membaik. Pengapalan yang tertunda pada April akan digeser ke Mei,” ujar Edy.
Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan Ali Jamil mengatakan, pihaknya terus memperbaiki sistem perkarantinaan untuk mendongkrak kinerja ekspor. Pemerintah siap menyokong eksportir. Selain karena devisa, juga meningkatkan kesejahteraan petani dengan memberi nilai tambah produk.