Tokopedia berinovasi menghadirkan fitur donasi dan ibadah di rumah selama Ramadhan.
Oleh
erika kurnia
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan e-dagang Tokopedia berinovasi untuk membantu masyarakat dan pelaku usaha di tengah pandemi Covid-19. Selain menghubungkan masyarakat dan pelaku usaha untuk memenuhi kebutuhan harian, fitur donasi dan ibadah di rumah juga dihadirkan agar pengguna tidak perlu keluar rumah.
External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya mengatakan, Ramadhan biasanya dirayakan dengan perayaan belanja di platform e-dagang mereka. Namun, tahun ini, Tokopedia fokus membantu masyarakat dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar tetap di rumah.
”Kami hilangkan selebrasi berbelanja, tapi fokus bantu masyarakat agar Ramadhan ini di rumah aja. Termasuk juga untuk memenuhi semua kebutuhan harian dan roda ekonomi tetap bergerak,” katanya dalam obrolan langsung melalui Instagram harian Kompas, Selasa (12/5/2020).
Di Ramadhan ini, Tokopedia berinovasi untuk membantu umat Muslim beribadah di rumah. Upaya ini dengan menghadirkan fitur ”Al Quran” daring yang bisa dibaca secara gratis. Lalu, fitur ”Kotak Amal” yang memudahkan pengguna untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekah kepada masyarakat membutuhkan, termasuk membantu masyarakat terdampak Covid-19.
”Di satu sisi, kita dorong agar masyarakat beribadah di rumah aja dengan fitur kami yang bisa diakses dalam genggaman tangan,” ujarnya.
Di sisi lain, perusahaan itu tetap berupaya membantu masyarakat memenuhi permintaan kebutuhan harian. Sejauh ini, Tokopedia belum merilis data tren pencarian dan belanja di sepanjang waktu Ramadhan berjalan.
Namun, inovasi yang dilakukan Tokopedia sejalan dengan hasil analisis SurveySensum mengenai kebiasaan konsumen selama Ramadhan kali ini. Dalam laporan ”Covid-19 Impact on Ramadan” pada 27 April 2020 disebutkan, kebiasaan digital dan belanja Ramadhan masyarakat Indonesia akan berubah dari tahun-tahun sebelumnya.
Dalam hal kebiasaan digital, mayoritas ritual Ramadhan akan diciptakan ulang dalam mode digital. Selain itu, pengeluaran untuk barang kategori digital juga akan meningkat.
Dibandingkan dengan Ramadhan sebelumnya, laporan yang sama mencatat, kebutuhan data ponsel meningkat rata-rata 23 persen. Disusul layanan internet berlangganan yang meningkat 18 persen dan langganan belajar daring (e-learning) naik 11 persen.
Bantu UMKM
Pada Ramadhan kali ini, Tokopedia juga ikut membantu para pelaku usaha agar tetap bisa meneruskan usaha. Pelaku yang dibantu khususnya UMKM yang kesulitan menjual barang secara konvensional karena pandemi.
Salah satu upayanya adalah menggelar kampanye ”Bagi-Bagi Semangat Ramadan”. Kampanye itu dilakukan untuk mendorong ketersediaan produk, kestabilan harga, dan menjalin kerja sama dengan perusahaan logistik untuk pengiriman barang.
Mekanisme itu dilakukan antara lain dengan mengajak UMKM warung kopi dan kafe, juga petani kopi, yang terdampak pandemi untuk berjualan secara daring. Inisiasi dalam bentuk kampanye nasional itu bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Kementerian Perindustrian.
”Kami mengajak industri yang terpukul agar bisa memanfaatkan e-dagang untuk meneruskan bisnis mereka,” kata Ekhel. Ia menambahkan, mereka akan lanjut mengangkat industri dan bisnis pakaian muslim.
Keamanan data
Sementara itu, Tokopedia berjanji akan memastikan keamanan data pengguna terjamin. Komitmen ini menyusul kejadian pencurian data sekitar 91 juta pengguna mereka di awal Mei 2020.
Ekhel mengatakan, data yang terpapar peretas berupa nama pengguna, alamat e-mail, hingga nomor telepon. Namun, Tokopedia memastikan data berupa kata kunci (password) hingga data layanan pembayaran aman.
”Atas kejadian pencurian data ini, kami langsung berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk investigasi lebih dalam. Kami juga sudah menunjuk institusi dunia dengan spesialisasi keamanan siber untuk bantu investigas dan peningkatan perlindungan data. Investigasi internal juga sedang kami lakukan sekarang dan masih berlanjut,” tuturnya.
Hari ini juga, CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengirim surat elektronik kepada para konsumen. Dalam surat elektronik itu, ia menjelaskan terkait permasalahan pencurian data yang terjadi di platformnya dan saran untuk pengguna dalam menjaga keamanan data.
”Langkah pengamanan adalah mengganti kata sandi akun Tokopedia secara berkala, tidak menggunakan sandi yang sama di platform digital. Dan, menjaga kode one time password (OTP) dengan tidak memberikannya kepada pihak mana pun, termasuk yang mengatasnamakan Tokopedia,” kata William dalam surat tersebut.