Perusahaan Ekspedisi Kereta Beri Potongan Ongkir Selama Pandemi
Pengiriman barang yang umumnya ramai menjelang Lebaran, kini ikut sepi. Sejumlah perusahaan jasa pengiriman bersiasat menambah pemasukan di tengah sepinya roda ekonomi.
Oleh
FAJAR RAMADHAN
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan ekspedisi muatan kereta bersiasat untuk menggenjot pengiriman barang selama pandemi Covid-19 dengan menawarkan potongan ongkos kirim. Pengiriman barang, yang biasanya marak menjelang Lebaran, justru menurun saat ini.
Kepala Unit Herona Express Cabang Jakarta Gudang, Jakarta Utara, Abdul Khadir mengatakan, pihaknya kini memberikan potongan harga untuk pengiriman barang jarak pendek ataupun jarak panjang. Hal ini dilakukan untuk menggenjot permintaan pengiriman barang dari masyarakat.
”Kami berikan potongan 20 persen untuk pengiriman jarak pendek, yakni sampai Purwokerto dan 5 persen untuk jarak panjang atau sampai Denpasar. Selain mendorong permintaan juga untuk membantu masyarakat,” katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu (13/5/2020).
Khadir tidak menampik bahwa pandemi Covid-19 membuat aktivitas pengiriman barang menurun. Pada hari normal, misalnya, barang yang dapat diangkut melalui Herona Express bisa mencapai lebih dari 5 ton per hari. Untuk saat ini, barang yang diangkut per hari tidak lebih dari 3 ton.
Salah satu penyebab yang paling kentara menurut dia adalah penutupan sejumlah pasar di Jakarta karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Alhasil, tidak ada transaksi jual-beli ataupun pengiriman barang ke daerah. Adapun, lokasi Pasar Glodok dengan Stasiun Jakarta Gudang berjarak sekitar 1,5 kilometer.
”Tutupnya Pasar Glodok, misalnya, sangat berpengaruh karena barang-barangnya kebanyakan dikirim lewat sini,” katanya.
Ramadhan biasanya juga identik dengan banyaknya pengiriman sepeda motor lewat ekspedisi kereta. Hal tersebut tidak terjadi pada tahun ini. Program pengiriman sepeda motor gratis dari pemerintah setiap mudik Lebaran juga tidak berjalan pada tahun ini.
”Kalau Ramadhan mungkin bisa sampai 30 unit per hari karena cabang yang lain, kan, kirimnya lewat sini. Sekarang mungkin hanya satu atau dua unit per hari,” katanya.
Hal serupa dirasakan oleh Pandu, karyawan PT Indo Mulia Sinergitama, perusahaan ekspedisi yang berlokasi di Jalan Bungur Raya, Senen, Jakarta Pusat. Dalam seminggu terakhir, ia hanya melayani pengiriman satu unit sepeda motor. Padahal, menjelang Ramadhan, biasanya ada permintaan pengiriman sebanyak 2-3 unit.
”Tidak hanya sepeda motor, tapi semua barang juga menurun permintaannya,” katanya.
Jika di Jakarta Gudang para pengusaha ekspedisi masih bisa melayani pengiriman barang, kondisi berbeda dirasakan oleh perusahaan ekspedisi di Jalan Bungur Raya. Pasalnya, semenjak penerapan PSBB, kereta api barang di Pasar Senen tidak beroperasi.
Alhasil, tidak sedikit perusahaan yang mengalihkan pengiriman barang menggunakan mobil ekspedisi. Seperti yang dilakukan PT Karunia Indah Delapan Express.
”Sudah hampir dua bulan ini kereta barang tidak jalan, kami kirim pakai mobil ekspedisi. Jadi barang tiba di daerah tujuan lebih lama beberapa jam,” kata Budi Santoso, salah satu karyawan PT Karunia Indah Delapan Express.
Selain itu, ongkos pengiriman yang ditawarkan juga lebih murah. Untuk pengiriman sepeda motor jenis bebek ke Jawa Tengah atau Yogyakarta misalnya, pengirim hanya dibebankan biaya Rp 450.000. Padahal, ongkos kirim untuk hari biasa mencapai Rp 600.000 dan dapat naik lebih dari dua kali lipat.
Tidak hanya sepeda motor, tapi semua barang juga menurun permintaannya.
Pengiriman satwa
Pada saat permintaan pengiriman barang-barang ke daerah menurun, permintaan pengiriman satwa justru tidak terpengaruh selama pandemi Covid-19. Berdasarkan pantauan di PT Karunia Indah Delapan Express, sudah ada tiga satwa yang siap dikirim pada Rabu pagi.
Menurut Budi, pengiriman satwa, baik dari Jakarta ke daerah maupun dari daerah ke Jakarta, bisa 20-30 ekor per hari. Satwa-satwa yang dikirimkan seperti kucing, anjing, burung, hingga jenis reptil.
”Mungkin karena di tempat-tempat lain pada tutup, jadi pada lari ke sini. Kebetulan di sepanjang Jalan Bungur Raya hanya ada dua ekspedisi yang bisa mengirim satwa,” katanya.
Selama pandemi, hewan-hewan tersebut dikirimkan menggunakan mobil boks khusus agar tetap mendapatkan oksigen. Adapun tarif pengiriman tidak berbeda dengan tarif biasanya. Untuk pengiriman hewan ke Yogyakarta misalnya, ongkos kirimnya Rp 150.000.
Salah satu konsumen di PT Karunia Indah Delapan Express, Elson Denius, Rabu siang, mengirimkan ular sanca ke Malang, Jawa Timur. Ia mengaku kerap menggunakan jasa ekspedisi kereta untuk pengiriman ke Pulau Jawa.
Sebagai penjual hewan reptil, menurut dia, ada beberapa jenis hewan yang permintaannya meningkat akhir-akhir ini. Misalnya kura-kura atau ular piton bola. ”Sekarang peminatnya sedang lumayan, tapi di tempat saya sedang kosong,” katanya.
PT KAI sebelumnya telah melarang pengiriman binatang melalui kereta api selama pandemi Covid-19. Menurut Khadir, aturan tersebut telah dilaksanakan. Hanya saja, masih ada pengecualian untuk pengiriman ikan hidup.
”Untuk pengiriman ikan masih bisa sampai sekarang. Paling tidak setiap tiga hari sekali kami mendapatkan permintaan pengiriman ikan,” katanya.
Kebutuhan Lebaran
Sementara itu, untuk jasa pengiriman barang non-kereta api, saat ini tengah mengalami peningkatan permintaan untuk kebutuhan Lebaran. Silvi, salah satu agen jasa pengiriman Tiki di Kemanggisan, mengungkapkan, saat ini pengiriman kue kering ke daerah sedang banyak terjadi.
Adapun, di awal terjadinya pandemi Covid-19, pengiriman barang banyak didominasi oleh kebutuhan kesehatan, seperti masker dan hand sanitizer. ”Hanya saja, karena kami tidak bisa mengirimkan cairan dalam bentuk banyak, akhirnya banyak yang kami tolak,” katanya.
Pandemi Covid-19 telah memberikan penurunan pada pengiriman dokumen. Menurut Silvi, dengan banyaknya perkantoran yang tutup, pengiriman dokumen yang selama ini menjadi andalan, menurun drastis. ”Ya, jadi ada peningkatan pengiriman untuk jenis barang lain, tapi ada penurunan untuk pengiriman dokumen,” ujarnya.