logo Kompas.id
Ekonomi”Ora Obah, Ora Mamah”
Iklan

”Ora Obah, Ora Mamah”

Di tengah pandemi Covid-19 ini, buruh yang dirumahkan dan mengalami pemutusan hubungan kerja terus bertambah. Para buruh menolak duduk berpangku tangan. ”Ora obah, ora mamah” (tidak berusaha, tidak akan bisa makan).

Oleh
AGNES THEODORA
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xlETEYT2ToNNMvQwkvgOcyU-SCg=/1024x663/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F39273cf7-aa9a-4875-996c-9e64f9c8bc03_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Warga mengantre mencairkan bantuan sosial tunai di Kantor Pos di Jalan Kapasari, Surabaya, Kamis (14/5/2020).

Di tengah pandemi Covid-19 ini, buruh yang dirumahkan dan mengalami pemutusan hubungan kerja terus bertambah. Jaring pengaman sosial memang cukup membantu, tetapi hanya menjadi bantalan. Para buruh menolak duduk berpangku tangan. Ora obah, ora mamah (tidak bergerak/berusaha, tidak akan bisa makan).

Sudah sejak pertengahan April, Sri Rahmawati (40) tidak bekerja. Pada 12 April 2020 lalu, ia mendapat kabar buruk dari manajemen perusahaan garmen tempatnya bekerja di Cakung, Jakarta Utara, bahwa ia resmi diliburkan tanpa digaji. Namun, Rahma menolak hanya duduk berpangku tangan dan berharap bantuan dari pemerintah yang tak kunjung datang.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000