Facebook-PayPal Suntik Gojek untuk Sokong Digitalisasi UMKM
Facebook dan PayPal resmi menjadi investor di dalam putaran penggalangan dana Gojek. Partisipasi keduanya, menyusul Google dan Tencent, berorientasi pada digitalisasi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua perusahaan skala global, Facebook dan PayPal, resmi menjadi investor di dalam putaran penggalangan dana Gojek saat ini. Partisipasi keduanya, yang menyusul langkah Google dan Tencent, berorientasi pada digitalisasi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM, khususnya melalui layanan pembayaran dan keuangan.
Menurut Co-CEO Gojek Andre Soelistyo, bergabungnya Facebook, PayPal, Google, dan Tencent merupakan bentuk pengakuan dari perusahaan teknologi paling inovatif di dunia.
”Kerja sama ini memberikan kesempatan untuk mendukung lebih banyak digitalisasi di dunia usaha dan memastikan pelanggan mendapat manfaat dari ekonomi digital. Apalagi, pandemi Covid-19 dan dampaknya pada perekonomian membutuhkan infrastruktur digital yang mumpuni dan memberikan berbagai opsi bagi masyarakat dalam melakukan transaksi,” ujar Andre dalam keterangannya, Rabu (3/6/2020).
Chief Operating Officer Whatsapp Matt Idema berpendapat, Gojek, Whatsapp, dan Facebook merupakan layanan yang berperan penting di Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung pelaku UMKM dan pelanggannya, utamanya di Indonesia, untuk bergabung di komunitas ekonomi digital Asia Tenggara.
Bersamaan dengan suntikan modal, Gojek dan PayPal sepakat adanya integrasi layanan pembayaran. Kedua perusahaan ini akan bekerja sama dalam membuka akses bagi para pengguna GoPay ke jaringan PayPal yang terdiri dari 25 juta merchant di seluruh dunia.
Terkait kolaborasi itu, Head of Corporate Development and Ventures for APAC PayPal Farhad Maleki mengatakan, relasi dengan Gojek bersifat strategis untuk memperluas akses bagi beragam pengguna. Hal ini didukung oleh kondisi Asia Tenggara yang tengah mengadopsi ekosistem ekonomi digital, termasuk layanan keuangan bagi konsumen ataupun merchant.
Google dan Tencent telah berada lebih dahulu masuk dalam putaran pendanaan Gojek yang berlangsung saat ini. VP Payments and Next Billion Users Google menilai, inovasi dan teknologi Gojek telah berdampak signifikan dalam mendukung digitalisasi UMKM. ”Kesuksesan Gojek adalah bukti dari potensi dan kekuatan ekonomi berbasis internet di Asia Tenggara dan inovasi dari ekosistem start up,” ujarnya.
Vice President Tencent Holdings dan Managing Partners Tencent Investment Jeffrey Li menyatakan, Gojek dapat menjangkau layanan digitalisasi keuangan. Hal ini berperan penting, khususnya dalam mendukung digitalisasi UMKM.
Data raksasa
Di tengah pandemi Covid-19, pemanfaatan data raksasa untuk menghasilkan analisis yang dapat menjadi landasan keputusan dan kebijakan berperan strategis. Oleh sebab itu, East Ventures mengalirkan pendanaan tahap awal (seed funding) kepada Bonza, usaha rintisan di bidang analisis data raksasa.
Menurut Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca, Bonza telah menunjukkan keahliannya untuk mendukung upaya pemerintah dalam menahan laju penyebaran Covid-19 dengan menggunakan algoritma matematika untuk menampilkan peta angka reproduksi efektif (Rt) seluruh provinsi di Indonesia dan regional Asia Tenggara yang dapat diakses melalui laman https://www.thebonza.com/dashboard. Rt adalah parameter epidemiologi yang digunakan untuk mengukur laju pertumbuhan penularan virus.
Co-founder Bonza Elsa Chandra mengatakan, ada kesenjangan signifikan antara riset di bidang pembelajaran mesin (machine learning) dan kecerdasan buatan (AI) dengan implementasinya di lapangan.
”Kami ingin menyokong mitra-mitra kami dalam menerjemahkan data yang mereka punya dari berbagai sumber, baik terstruktur maupun tidak, mengintegrasikan data tersebut, kemudian menggunakan solusi AI dan pembelajaran mesin untuk mengoptimalisasi pengambilan keputusan,” ujarnya.