logo Kompas.id
EkonomiTekan Dulu Angka Kasus
Iklan

Tekan Dulu Angka Kasus

Ketimbang buru-buru memulai normal baru, pandemi mesti diatasi terlebih dulu, baru memulihkan ekonomi. Segenap program pemulihan ekonomi bakal sia-sia jika kasus dan korban baru akibat Covid-19 bertambah setiap hari.

Oleh
Mukhamad Kurniawan
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/M349UuuEnnbjNAGncEbYUVrQmWQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F488a6cf5-4cb2-4e75-8fae-03103c8041c9_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pegawai Rumah Makan Bebek Kaleyo, Rawamangun, Jakarta Timur, menyiapkan pesanan pembeli dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, kaus tangan, dan pelindung wajah, Selasa (2/6/2020). Selama pemberlakuan PSBB di wilayah Jakarta, rumah makan itu hanya melayani pemesanan makanan untuk dibawa pulang.

Pencabutan pembatasan sosial berskala besar sejatinya baru wacana. Langkah pelonggaran pun mensyaratkan sejumlah kondisi. Namun, sinyal yang dibunyikan pemerintah segera menerbitkan euforia: jalan-jalan utama, pasar-pasar tradisional, dan sejumlah tempat pelayanan publik mulai padat dan ramai lagi.

Pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) semestinya ditempuh jika beberapa syarat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpenuhi, seperti angka reproduksi virus di bawah 1 selama sepekan, maksimum 60 persen tempat tidur di rumah sakit tersedia untuk perawatan kasus Covid-19, dan kapasitas tes laboratorium 3.500 per 1 juta penduduk (Kompas, 28/4/2020).

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000