Pembukaan ruang-ruang publik di Jakarta seperti taman kota, mal, pusat perbelanjaan dan pasar, mensyaratkan penerapan protokol kesehatan yang ketat, dan wajib dipatuhi warga.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hari ini, tahapan masa transisi pembatasan sosial di DKI Jakarta memasuki pelonggaran yang lebih besar dengan pembukaan ruang publik seperti pasar, mal, dan pusat perbelanjaan. Pemerintah provinsi DKI Jakarta dan pengelola memastikan pusat perbelanjaan akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Namun, potensi munculnya kluster penularan baru di ruang publik tetap besar. Pasalnya, selama dua minggu masa transisi, masih banyak warga dan pedagang yang tidak menerapkan protokol kesehatan di ruang-ruang publik yang sebelumnya telah dibuka, seperti kedai makan, pasar kaget, dan ruang olahraga terbuka.
Apalagi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menilai, Indonesia belum memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan lembaga itu untuk menuju normal baru. Syarat itu, antara lain, transmisi virus terkendali, kapasitas sistem kesehatan memadai, meminimalkan risiko penularan di wilayah dengan kerentanan tinggi, serta pelibatan warga yang optimal.
Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono mengatakan, pelonggaran pembatasan sosial di ruang publik berpotensi menjadi klaster baru penularan virus Covid-19. ”Apakah bisa menjadi kluster baru? Bisa. Apakah kemungkinan ini terjadi? Bisa terjadi. Tapi kemungkinan ini kan bisa dan harus dicegah,” ujar Pandu yang dihubungi Minggu (14/6/2020).
Ia menganalogikan pelonggaran pembatasan sosial ini seperti orang berkendara sepeda motor. Pengendara sepeda motor bisa jatuh, cedera, bahkan meninggal. Namun, dengan mengaplikasikan fitur keamanan, seperti mengenakan helm, cedera bisa diminimalkan. Seperti halnya warga yang bisa mencegah penularan dengan tetap mengenakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak sosial.
Pelonggaran pembatasan sosial, lanjut Pandu, pasti meningkatkan risiko penularan dan itu terjadi di mana-mana. Salah satunya terjadi di Beijing, China. Puluhan orang dinyatakan positif virus korona baru di Distrik Fengtai, Beijing Selatan. (Kompas, 14/6/2020).
Ahli epidemiologi Indonesia yang mengajar di University of South Australia, Beben Benyamin, mengatakan, belajar dari sejumlah negara lain, pelonggaran pembatasan sebelum wabah reda memicu ledakan wabah lebih dahsyat. Hal ini terjadi di Iran dan sejumlah negara bagian di Amerika Serikat.
Epidemiolog dari FKM UI, Syahrizal Syarif, memaparkan, kurva kasus penularan Covid-19 di Indonesia masih terus menunjukkan peningkatan. Gelombang pertama penularan penyakit belum mencapai puncaknya. Dengan kondisi ini, pemerintah mestinya tak buru-buru melonggarkan aktivitas dan mobilitas warga.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, pada Minggu (14/6/2020), mengatakan, ada penambahan 857 kasus baru positif Covid-19, sehingga total orang yang terkonfirmasi positif sebanyak 38.277 orang. Sementara itu jumlah pasien yang sembuh bertambah 755 orang sehingga totalnya menjadi 14.351 orang. Di sisi lain, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal bertambah 43 orang sehingga total menjadi 2.134 orang.
Pelonggaran bertahap
Pada Senin (15/6/2020), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk membuka pasar, mal, pusat perbelanjaan (pangan dan nonpangan) sebanyak 50 persen. Hal ini sesuai dengan jadwal masa transisi fase pertama yang ditetapkan Pemprov DKI.
Pembukaan pasar, mal, pusat perbelanjaan ini melanjutkan masa transisi yang sudah dilakukan sejak pekan pertama dan pekan kedua Juni. Sebelumnya, Pemprov DKI sudah membuka, antara lain rumah ibadah, transportasi umum, perkantoran, rumah makan, ojek daring serta panggilan, dan lain-lain.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APBBI) Ellen Hidayat menyampaikan sejumlah 80 mal dan ITC yang tergabung dalam APPBI sudah melakukan persiapan pembukaan kembali aktivitas jual beli dengan protokol kesehatan.
Para penyewa kios dan gerai, kata Ellen, sudah boleh beroperasi kembali, kecuali untuk bioskop, fitnes, area bermain anak, tempat pijat, serta karaoke. Sementara salon hanya diizinkan untuk potong rambut, perawatan lainnya belum diizinkan.
Assistant Marketing Communication and Relation General Manager Central Park dan Neo Soho Mall, Silviyanti Dwi Aryati, menyampaikan, setiap orang yang hendak memasuki Central Park dan Neo Soho Mall diwajibkan menggunakan masker. Selain rutin melakukan pembersihan, pihaknya juga berinovasi dengan menggunakan sensor untuk tombol lift sehingga tidak ada sentuhan fisik.
Beberapa pedagang di Thamrin City menyambut gembira pembukaan kembali pusat perbelanjaan. Anas, pemilik warung makanan padang Masakan Band Ndut Anas, hari ini menyiapkan bahan masakan untuk besok. ”Harapannya, ekonomi kembali berjalan. Soalnya sudah pusing banget di rumah,” ujarnya yang mengaku menganggur sejak tokonya tutup 10 April lalu.
Meski demikian, ada juga penjaga toko yang harap-harap cemas menyambut pembukaan pusat perbelanjaan. Eko (29), karyawan di salah satu toko telepon pintar di Lantai 3 ITC Kuningan, mengaku khawatir penularan Covid-19.
”Saya sebenarnya masih khawatir, kalau bisa dibilang kayak kelabakan gitu sudah mulai buka, meskipun hanya dari pukul 11.00 hingga 18.00. Soalnya kalau menonton di televisi kasus Covid-19 di Jakarta kan masih nambah terus,” kata Eko.
Pada Sabtu (13/6/2020) sore, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bersama Wali Kota Administratif Jakarta Selatan Marullah Mata’ali, anggota provinsi DPRD DKI Jakarta, serta pengurus APPBI DKI Jakarta meninjau Mal Kota Kasablanka dan Pondok Indah Mall. Peninjauan dilakukan guna memastikan pusat perbelanjaan/mall di Jakarta menerapkan protokol kesehatan dan juga melaksanakan peraturan transisi fase pertama.
”Kami membuka telah menerapkan berbagai kebijakan. Diharapkan untuk semuanya patuh dan taat, membantu agar protokol Covid-19 bisa dilakukan dengan baik,” ujar Ahmad Riza dalam siaran persnya, Sabtu.
Belum disiplin
Pantauan Kompas selama Sabtu dan Minggu, masih banyak ditemukan warga yang tidak disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Sejumlah warung kopi dan kedai makan di Jalan Sabang, Jalan Kebon Sirih, dan Kemang sudah kembali dipadati pembeli meski pandemi belum berakhir. Sebagian duduk tidak berjarak dan mengalami pengecekan suhu tubuh sebelum masuk ruangan.
Sejumlah pasar kaget di Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan dan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, juga belum ketat menjalankan protokol kesehatan. Sebagian penjual dan pembeli tidak mengenakan masker dan berdagang berdempetan.
Tidak diindahkannya protokol kesehatan juga terlihat pada sejumlah warga yang berolahraga di Kompleks Gelora Bung Karno. Sebelum masuk petugas memeriksa suhu tubuh pengujung. Selain itu ada ada papan peringatan protokol kesehatan yakni wajib mengenak masker dan menjaga jarak minimal 2 meter. Namun, masih banyak warga yang ditemui tanpa masker.
Petugas gabungan dari daerah dan pusat seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Kepolisian, dan TNI, terlihat mengawasi aktivitas masyarakat di kawasan Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman. Meski belum diberlakukan kembali Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), kawasan itu tetap diramaikan masyarakat untuk bersepeda ataupun jogging.
(Fransiskus Wisnu Wardhana Dany/Aditya Diveranta/Dhanang David Aritonang/Erika Kurnia/Lukita Grahadyarini/Sharon patricia)