Ragam Inovasi Logistik untuk Dukung Aktivitas Bisnis
Beberapa pelaku usaha bidang logistik tetap bergeliat dengan menghadirkan beragam inovasi di tengah pandemi Covid-19. Inovasi diperlukan guna menggairahkan aktivitas bisnis dan daya beli masyarakat.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
Beberapa pelaku usaha bidang logistik tetap bergeliat dengan menghadirkan beragam inovasi di tengah pandemi Covid-19. Inovasi diperlukan guna menggairahkan aktivitas bisnis dan daya beli masyarakat.
Usaha rintisan Crewdible, misalnya, hadir untuk menyediakan jaringan pergudangan mikro bagi pelaku usaha yang membutuhkan fasilitas pendinginan khusus. Corporate Marketing Manager Crewdible Gunawan Lee mengatakan, inovasi pertama di Indonesia ini dihadirkan untuk mendukung pelaku usaha makanan beku.
Menurut dia, makanan beku yang banyak dijual secara daring (online) menjadi salah satu bisnis yang meningkat di tengah pandemi. Tren makanan beku itu pun mereka manfaatkan untuk menyediakan fasilitas pendingin khusus, yang kerap memberatkan pelaku usaha karena modal pengadaan yang besar.
”Ruangan berpendingin kami memiliki fasilitas khusus, seperti chest freezer, chiller, dan cold room storage. Fitur tersebut disiapkan untuk menyimpan berbagai macam produk, terutama produk cepat rusak (perishable), menggunakan kondisi suhu tertentu agar dapat mempertahankan kesegarannya,” jelas Gunawan dalam rilis yang diterima Kompas, Rabu (15/7/2020).
Inovasi pertama di Indonesia itu diharapkan bisa membuka potensi area distribusi dan penjualan baru produk pelaku usaha. Saat ini, jaringan mitra Crewdible tersebar di 34 titik di Indonesia. Dengan bantuan aplikasi, pelaku usaha bisa mengecek stok produk yang dititipkan dan memanfaatkan fasilitas pengemasan Crewdible sebelum diantarkan ke pembeli.
Perusahaan jasa pengiriman PT Lion Express juga baru mengumumkan peluncuran inovasi layanan ONEPACK. Layanan itu menawarkan pengiriman barang hanya dalam satu hari dengan jaminan uang kembali.
CEO Lion Parcel Farian Kirana mengatakan, layanan tersebut diharapkan menjadi solusi terbaik di tengah terbatasnya aktivitas masyarakat untuk bepergian dan melakukan kontak secara langsung ke lokasi jauh. Pada tahap awal, layanan pengiriman barang dibuka dari Jakarta ke 28 kota, serta dari 18 kota ke Jakarta.
”Layanan ONEPACK membantu pengiriman barang yang membutuhkan kepastian dan waktu yang cepat untuk dikirim, seperti makanan, oleh-oleh khas daerah, dokumen berharga, atau belanja online yang ingin cepat sampai,” kata Farian dalam keterangan tertulis.
Masyarakat bisa memesan layanan pengiriman tersebut melalui situs atau aplikasi Lion Parcel. Barang yang akan dikirim bisa dijemput atau dititipkan ke agen Lion Parcel. Layanan tersebut diharapkan membantu kebutuhan pengiriman barang, yang menurut data Lion Parcel meningkat hingga 17 persen dibandingkan dengan masa sebelum pandemi.
Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldi Ilham Masita, yang dihubungi Kompas, Kamis (16/7/2020), mengatakan, konsumsi ritel secara offline mulai bangkit kembali sejak diterapkannya pelonggaran pembatasan sosial di sejumlah daerah.
Kondisi itu pun kembali menaikkan permintaan barang konsumsi, seperti produk segar. Sementara itu, permintaan beberapa produk makanan yang dijual secara daring juga masih tinggi.
”Namun, dibandingkan sebelum pandemi, konsumsi ritel, baik online maupun offline, masih lemah karena daya beli masyarakat turun cukup dalam, terutama setelah Lebaran. Pelaku rantai pasok harus berhati-hati karena permintaan masih rendah dan pasokan dari industri juga belum normal,” pesannya.
Dengan kondisi tersebut, menurut Zaldi, pelaku usaha logistik harus rela mengikuti tren daya beli dengan menurunkan biaya logistik. Upaya untuk memperbanyak jalur distribusi ke desa-desa juga perlu dilakukan untuk mempermudah pergerakan barang hasil pertanian dan perikanan ke kota-kota besar.
”Kita juga berharap pemerintah mau melakukan hal yang sama dengan memangkas biaya-biaya yang berhubungan dengan logistik, seperti PNBP (penerimaan negara bukan pajak) di bandara dan pelabuhan, tarif-tarif pelabuhan dan bandara untuk kargo oleh BUMN,” ujarnya.